Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dekapan Asmara

27 Juli 2024   06:06 Diperbarui: 27 Juli 2024   06:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DEKAPAN ASMARA 

Di bawah langit senja yang lembut menyapa,

Dibalut semburat jingga yang mempesona,

Kabut tipis turun perlahan, menyelimuti alam,

Membawa aroma cinta, menggetarkan hati dalam diam.

Di kejauhan, tampak dua insan berjalan,

Genggaman tangan erat, dalam tarian kabut yang tenang,

Kata-kata cinta terbisik mesra, mengisi ruang udara,

Menghantar dua jiwa, dalam dekapan asmara.

Kabut bagaikan tirai, menutupi dunia,

Menciptakan ruang rahasia, hanya untuk berdua,

Di sana, cinta bebas berpetualang tanpa batas,

Menjelajahi samudra perasaan, tanpa ragu dan waswas.

Di bawah langit senja yang indah memikat,

Dua insan berjanji setia, hingga akhir hayat,

Kabut asmara menjadi saksi bisu yang suci,

Kisah cinta mereka terukir abadi, dalam hati yang murni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun