Bait Keempat
"Di bawah langit senja yang indah, dibalut kabut tipis Â
Dua insan berjanji setia, untuk selamanya Â
Kabut asmara menjadi saksi bisu Â
Kisah cinta yang abadi, terukir di hati."
Bait terakhir menutup puisi dengan gambaran dua insan yang berjanji setia di bawah langit senja yang indah. Kabut asmara menjadi saksi bisu dari janji setia mereka, menggambarkan cinta mereka sebagai sesuatu yang abadi dan terukir di hati. Penyair menggunakan simbolisme kabut untuk menunjukkan bahwa cinta mereka akan terus ada, meskipun mungkin tidak selalu terlihat oleh dunia luar.
Kesimpulan
"Kabut Asmara" adalah puisi yang menggambarkan keindahan dan kedalaman cinta melalui simbolisme alam. Penggunaan kabut dan senja menciptakan suasana romantis dan penuh misteri, sementara gambaran dua insan yang berjalan bersama, berbisik mesra, dan berjanji setia menekankan keintiman dan kekuatan cinta mereka. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana cinta dapat menciptakan ruang dan waktu tersendiri, terlepas dari dunia di sekitar mereka, dan bagaimana cinta yang sejati dapat bertahan selamanya, bahkan ketika hanya menjadi saksi bisu dari hati yang penuh kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H