Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mengandung makna mendalam dan emosional melalui penggunaan bahasa yang puitis dan indah. "Kabut Asmara" Karya Marisa Fitri yang tayang di Kompasiana tanggal 24 Juli 2024 adalah salah satu contoh puisi yang menggambarkan perasaan cinta dengan menggunakan simbolisme kabut dan senja. Dalam puisi ini, penyair menggunakan elemen alam untuk menggambarkan keindahan dan kedalaman perasaan cinta antara dua insan. Berikut adalah link puisi "Kabut Asmara" Karya Marisa Fitri yang tayang di KompasianaÂ
https://www.kompasiana.com/marisafitri4260/66a114f9ed64154823164cb2/puisi-kabut-asmara
Saya sangat suka dengan puisi ini karena menghadirkan suasana yang tenang dan romantis melalui deskripsi yang visual dan puitis. Setiap baitnya mengajak pembaca untuk membayangkan keindahan senja dan kabut yang menyelimuti, serta keintiman dan keabadian cinta yang digambarkan. Puisi ini menarik untuk dianalisis karena menggabungkan unsur-unsur alam seperti kabut dan senja dengan tema cinta, menciptakan suasana romantis dan penuh misteri. Selain itu, puisi ini juga menunjukkan bagaimana cinta dapat menciptakan ruang dan waktu tersendiri bagi sepasang kekasih, terlepas dari dunia di sekitar mereka.
Bait Pertama
"Di batas senja, mentari redup menyapa Â
Langit jingga, dihiasi semburat jingga Â
Kabut tipis turun perlahan, menyelimuti bumi Â
Membawa aroma cinta, yang menyapa hati."
Bait pertama puisi ini menggambarkan suasana senja dengan detail visual yang kuat. Matahari yang redup, langit yang berwarna jingga, dan kabut yang turun perlahan menciptakan suasana yang tenang dan romantis. Penyair menggunakan kabut sebagai simbol cinta yang menyelimuti dan menyapa hati, menunjukkan bagaimana cinta dapat hadir dengan lembut dan mengisi suasana dengan keindahan.
Bait Kedua