Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takdir Kita Tak Seirama

14 Juli 2024   19:57 Diperbarui: 14 Juli 2024   20:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayup-sayup suara merdu itu mengalun

Meski tabu, perasaan itu tak kunjung padam

Cinta yang terlewatkan, mengukir jejak di hati

Jejak langkah kita kian berpisah arah

Rasa yang dulu menyatu, kini terpecah

Senja merentangkan bayang-bayang kelabu

Realitas terbungkus dalam kepalsuan

Menahan derita, merajut kenangan yang tak sempurna

Romansa yang kita coba pupuk, layu sebelum berkembang

Sayup-sayup suaramu masih terdengar

Namun aura cinta kita, bagai bayang-bayang samar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun