Di Titik Terakhir
Oleh: Abi WihanÂ
Di saat pertemuan pertama, tersirat harap di balik tatap
Sekarang, terpisah sudah jalan yang kita tapaki
Adakah secercah kesempatan untuk kembali dalam pelukan hangatmu?
Adakah aku harus siap mendengar keputusanmu?
Perpisahan ini, lebih pedih dari yang terbayangkan
Kata-kata manis yang dulu jadi penawar resah
Kini menghitamkan hariku, seperti bayangan yang membayangiku
Di titik terakhir kisah kita, hanya tombak yang terpancang
Di titik terakhir, aku masih belum mampu menerima
Menggendong beban derita, seakan hidup-mati tak berkesudahan
Akankah luka ini terus menghantui, membekas tak terhapus?
Namun demikian, aku tetap bertahan di sini, menanti hadirnya dirimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H