Aku adalah angin yang merindu
Mengetuk jendelamu dengan lembut, tak jemu
Hujan membawa pesan cintaku
Maafkan aku, tak sempat datang bertamu
Kudengar hatimu yang rapuh, berbisik lirih
Semalam kau menunggu, dalam resah yang sunyi
Aku terlambat, tertahan di pelukan malam
Namun hangat cintaku, selalu dalam genggaman
Dedaunan basah menyimpan kisah kita
Melihatmu dari kejauhan, di balik tirai senja
Mata sayumu, menembus rinduku yang menganga
Berharap memelukmu, merajut mimpi bersama
Meski anganmu sempat terhempas
Aku di sini, siap menghapus duka yang memelas
Kau adalah kekuatan dalam kelembutan
Wanita di jendela, pelipur lara, sumber harapan
Tegar dalam setiap langkah, tak gentar
Mari kita lanjutkan cerita, meski badai menghadang
Aku akan datang, membawa segenggam hangat
Untukmu, cinta, dalam setiap hebusan nafas yang terucap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI