KETIKA BOS MERAYU
Di ruang yang hening, bisikan diam terdengar,
Bos merayu dengan kata-kata manis yang menggoda,
Janji gemerlap dunia, kilauan jabatan menggiurkan,
Seolah-olah itu segalanya yang kita butuhkan.
Namun, di balik senyumnya yang memikat,
Tersembunyi kepentingan yang tak terucap,
Lengkingan suara, seraya memikat hati,
Menyulut api ambisi, menerpa hati yang tercinta.
Pandangan tajam, bisik rahasia di telinga,
Membayangi langkah-langkah, membelenggu jiwa,
Lupa akan harga diri, terjerat rayuan dunia,
Membelenggu jiwa, dalam damba kekuasaan.
Tapi di antara rayuan, terbit suara kebenaran,
Mengingatkan bahwa harga diri tak tergadaikan,
Cahaya kejujuran mengusir bayangan kelam,
Mengarahkan langkah pada jalan yang benar.
Ketika bos merayu dengan segala pesonanya,
Berdiam diri, mendengarkan suara hati,
Karena kebenaran adalah cahaya yang setia,
Menuntun kita melewati gelapnya rayuan dunia