Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melati yang Layu

4 Juli 2024   13:39 Diperbarui: 4 Juli 2024   13:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut kota yang penuh hiruk-pikuk

Seorang gadis kecil, wajahnya redup

Seperti melati yang berguguran di tepi jalan

Setiap langkahnya adalah saksi bisu kehidupan yang pilu.

Langit malam menjadi selimutnya,

Dingin aspal sebagai tempat berbaringnya.

Hanya bintang-bintang yang menyaksikan,

Mimpi-mimpi kecilnya yang terbang tak tentu tujuan.

Dengan langkah lelah, dia menyusuri jalan,

Mengais harapan di antara keramaian.

Namun, senyumnya tak pernah hilang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun