Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyulam Harapan

23 Juni 2024   11:30 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Di balik senja yang merona jingga,

Terselip impian yang tak pernah pudar.

Setiap benang yang ku rajut mesra,

Adalah harapan yang tak pernah gentar.

Dalam setiap jahitan yang rapi,

Tersimpan doa dan harapan suci.

Meski badai sering kali menyepi,

Takkan goyah tekad yang ku miliki.

Menyulam harapan di tengah gelisah,

Adalah seni hati yang tak mudah pudar.

Setiap simpul, melawan lelah,

Menghimpun mimpi yang tak terukur harga.

Hari demi hari, ku rajut sabar,

Menghimpun asa dari sisa yang ada,

Dalam malam yang terasa hambar,

Ada sinar yang ku kejar, tak pernah sirna.

Setiap benang adalah cerita,

Tentang perjuangan dan keyakinan.

Dalam tiap sulaman, terukir nyata,

Harapan yang menjelma kekuatan.

Menyulam harapan di setiap langkahku,

Adalah seni hidupku yang tak kenal lelah.

Karena di ujung setiap aku usahakan 

Pasti akan ada cahaya yang menerangi jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun