Di balik rimba Melayu nan hijau
Tumbuh jiwa penyair bermahkota
Pena emasnya melukis kata.
Darah biru mengalir di nadinya
Namun hatinya merangkul semua
Dengan sajak, ia merayap sunyi
Mengurai cinta, derita, dan mimpi.
Di hamparan nusantara yang luas
Suaranya menggaung penuh makna
Menghimpun puisi dari jiwa resah
Menghidupkan rasa dalam bahasa.
Meski zaman berubah begitu cepat
Warisanmu tetap abadi di hati
Tengkoe Amir Hamzah, sang Pujangga
Membawa terang di tengah gelapnya dunia.
Membawa cerita dari tanah leluhur
Menjadi suara yang takkan padam
Kau anyam kata menjadi permadani
Tempat berpijak, mengenang sejarah.
Tengkoe Amir Hamzah,
Dalam setiap bait puisi yang kau toreh
Mengukir cinta, duka, dan harapan
Menjadi nyanyian bagi generasi.
Kini namamu terukir di bintang
Menghiasi langit malam yang tenang
Puisi-puisimu indah terangkaiÂ
Mengalirkan hikmah yang dalamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H