Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesurupan

19 Juni 2024   11:55 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:07 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika jiwa terbelenggu bayang

Tatapan kosong raga kaku membeku

Dalam pekat suara-suara bergaung

Menghantui, menguasai, hingga ngeri merayu.

Tubuh gemetar jiwa melayang

Bukan diri bukan lagi yang dikenal

Bayangan hitam merasuk dengan garang

Mengambil alih membalut raga dalam kekalutan.

Jeritan sunyi dalam hati tersembunyi

Berteriak meminta pembebasan sejati

Namun kuasa gelap mengekang di sini

Membelenggu dalam kesurupan yang menghantui.

Kesurupan saat dua dunia bertemu

Antara nyata dan maya yang saling beradu

Dalam perjuangan raga yang tergugu

Berharap terang kembali menjemputku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun