Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kias Hujan

16 Juni 2024   15:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kias hujan menyulam rindu yang terpendam,

Di antara rerumputan yang menghijau,

Menggerakkan daun-daun yang rebah,

Seperti tarian diam yang mengalun dalam angin.

Kias hujan mengeja cerita tentang kehidupan,

Di setiap tetesnya yang turun perlahan,

Menyiratkan harapan baru di ufuk timur,

Bahwa setiap kesedihan pasti ada kebahagiaan 

Hingga suara hujan mereda dengan perlahan,

Kiasnya tetap tersimpan dalam kenangan,

Sebagai jejak yang abadi di dalam hati,

Mengukir cerita tentang cinta dan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun