Aku pikir penyair hanya bisa bicara, Â
Dalam bait-bait kata yang menggema, Â
Aku pikir penyair hanya menulis luka,  Â
Merangkai rindu dalam pelukan semu, Â
Aku pikir penyair hanyalah bayang, Â
Yang mencari terang di balik malam, Â
Ternyata penyair adalah jiwa yang merdeka, Â
Bebas terbang meski sayap luka, Â
Ternyata penyair adalah mimpi yang bernafas, Â
Menghidupkan cinta dalam setiap kata lepas, Â
Aku pikir penyair hanyalah cerita, Â
Namun kini ku tahu penyair adalah semesta, Â
Yang mengisi ruang dalam hidup kita, Â
Menyentuh hati dengan cinta yang nyata.
@Copyright_ Abi Wihan
Aceh Tamiang _16 Juni 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H