Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertiwi Menangis

14 Juni 2024   23:12 Diperbarui: 14 Juni 2024   23:12 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alam

Alam berteriak dalam bisu,

Hutan terbakar, sungai tercemar,

Bumi merintih dalam pelukan luka,

Memohon agar manusia tersadar.

Pertiwi menangis tak henti,

Menyaksikan penderitaan yang tiada akhir,

Namun di setiap tetes air mata,

Ada harapan yang tak pernah pudar.

Bangkitlah Indonesiaku dari kegelapan,

Menyatukan hati dalam keadilan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun