Janji manismu dulu mengalir di bibir,
Seperti madu, manis meresap dalam hati,
Di bawah langit malam, kita bersumpah setia,
Dalam pelukan hangat, kita berbagi cerita,
Namun waktu berputar, membawa realita,
Janji manismu perlahan memudar,
Hilang tanpa jejak, hanya meninggalkan luka.
Kini aku berdiri di persimpangan kenangan,
Menghimpun serpihan hati yang patah,
Meski pahit ku terima kenyataan,
Namun dalam kepedihan kutemukan kekuatan,
Dengan hati yang tegar, kuarungi lautan,
Mencari cinta yang sejati tanpa kepalsuan.
Janji manismu tak lagi membelenggu,
Aku melangkah maju, meninggalkan bayangan,
Karena dalam setiap luka, ada pelajaran,
Bahwa janji tak hanya kata, tapi butuh bukti nyata
@Copyright_Abi Wihan
14 Juni 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H