Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Janji Manismu

14 Juni 2024   11:52 Diperbarui: 14 Juni 2024   12:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Janji manismu dulu mengalir di bibir,

Seperti madu, manis meresap dalam hati,

Di bawah langit malam, kita bersumpah setia,

Dalam pelukan hangat, kita berbagi cerita,

Namun waktu berputar, membawa realita,

Janji manismu perlahan memudar,

Hilang tanpa jejak, hanya meninggalkan luka.

Kini aku berdiri di persimpangan kenangan,

Menghimpun serpihan hati yang patah,

Meski pahit ku terima kenyataan,

Namun dalam kepedihan kutemukan kekuatan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun