Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangis dalam Pelukan

14 Juni 2024   06:01 Diperbarui: 14 Juni 2024   06:27 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam senandung lembut malam yang sunyi,  

Terbaringlah seorang ibu, hatinya pilu,  

Di tangannya bayi kecil yang menangis,  

Menggetarkan jiwa dalam pelukan yang damai.


Tangisnya seperti lagu yang tak berhenti,  

Memanggil dari sudut hati yang terdalam,  

Ia merintih dalam kelelahan yang mendalam,  

Namun tetap memeluk dengan kasih tanpa batas.


Di matanya terbaca kelembutan sejati,  

Meski dirinya dalam pergulatan yang tak terkira,  

Setiap hela napas adalah doa yang terucap,  

Agar anaknya tumbuh dengan bahagia dan sehat.


Pada setiap malam yang gelap dan sepi,  

Ia merangkul dengan penuh kasih sayang,  

Menyeka air mata yang mengalir perlahan,  

Membawa kedamaian di tengah kelelahan.


Tangis dalam pelukan membawa makna baru,  

Tentang perjuangan yang tiada henti beriringan,  

Antara kesedihan dan kekuatan yang tumbuh,  

Dalam cinta seorang ibu yang tak tergantikan.

@Copyright_Abi Wihan

Juni 2024 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun