Dalam bisik-bisik dan angin ribut,
Kebenaran menjadi samar dan rawan.
Di manakah jiwa yang dulu berani,
Menentang arus korupsi yang menghantui?
Mengapa suara keadilan kian sunyi,
Terkubur dalam retorika yang bersembunyi?
Kami merindukan masa itu,
Saat keadilan berdiri tegak,
Saat integritas adalah panduan,
Yang tak pernah surut, tak pernah retak.
Namun kini, dalam tatapan nanar,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!