Tipuan Mata
Seperti fatamorgana di padang luas,
Kadang mata tertipu oleh gemerlap ilusi,
Warna-warni pelang di angkasa menggoda jiwa
Menggugah rasa, namun tak pernah nyata.
Detak waktu terus berdetak halus,
Membawa bayangan berarak tanpa arah,
Setiap kilau yang tampak mengagumkan,
Hanya bayang tipuan yang penuh dusta.
Takdir sering kali bermain rima,
Menipu hati dengan senyuman manis,
Namun di balik itu, ada realita pahit,
Yang terkuak saat cahaya mulai sirna.
Tipuan mata, perjalanan takdir,
Menghiasi dunia dengan keajaiban sesaat,
Namun ingatlah, di balik semua itu,
Ada kebenaran yang menunggu setia.
Jangan biarkan diri terlarut mimpi,
Hingga terjerat dalam ilusi palsu,
Karena sejatinya, yang abadi dan nyata,
Adalah hati yang mampu melihat dengan jernih.
Copyright: @Abi Wihan
Juni 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H