Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelas PKG-PJOK 3 BGP Aceh: Refleksi-Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK

8 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 8 Juni 2024   21:26 15277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelas PKG-PJOK 3 BGP Aceh: Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK

Oleh: Abi Wihan

Setelah Peserta PKG-PJOK  3 BGP Aceh mempelajari uraian materi pembelajaran PJOK berpusat pada peserta didik secara mandiri, kegiatan selanjutnya  adalah Peserta PKG-PJOK  3 BGP Aceh yang berjumlah 20 peserta, melakukan kegiatan bersama fasilitator yaitu Bapak Reza Fahlevi, M.Pd. untuk menguatkan pemahaman peserta terkait materi, melalui pembelajaran tatap maya yang diselenggarakan pada hari ini, Sabtu, 08 Juni 2024 dalam durasi 2 JP, melalui aktivitas

  • Meninjau ulang konsep-konsep kunci dari materi

  • Menganalisis kegiatan pembelajaran yang menunjukkan pembelajaran berdifernsiasi dan tidak berdiferensiasi 

Setelah selesai dalam kegiatan pembelajaran tatap maya bersama fasilitator, peserta melakukan refleksi moda asinkron melalui pertanyaan yang telah disediakan di LMS, untuk membantu peserta merefleksikan konsep-konsep dalam modul ini (Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK) dengan pengalaman dan fakta yang terjadi di sekolah.

Berikut adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan, semoga dapat menjadi referensi dan inspirasi kepada Bapak dan Ibu Guru PJOK, untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas pembelajaran PJOK di sekolah.

Pertanyaan ke 1

Setelah menyimak uraian terkait

  • Student Centered Learning,

  • Karakteristik Perkembangan peserta didik, dan

  • Pembelajaran Berdiferensiasi,

Sebelum membaca modul ini, apa yang sudah Ibu dan Bapak ketahui, pahami, dan terapkan terkait konsep berikut?

Student Centered Learning,

Karakteristik Perkembangan peserta didik, dan

Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebelum membaca modul ini, berikut adalah pemahaman dan penerapan saya terkait konsep-konsep tersebut:

Student Centered Learning

Apa yang Diketahui:

  • Saya sudah mengetahui bahwa Student Centered Learning (SCL) adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat dari proses belajar. Dalam SCL, siswa diberi lebih banyak kebebasan dan tanggung jawab dalam menentukan cara belajar mereka, dan guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung proses tersebut.

Apa yang Dipahami:

  • Saya memahami bahwa tujuan utama dari SCL adalah untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kemandirian dalam belajar. SCL melibatkan metode pembelajaran aktif seperti diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis inkuiri.

Apa yang Diterapkan:

Dalam praktiknya, saya telah menerapkan beberapa elemen SCL seperti mengadakan diskusi kelompok, memberi siswa proyek yang memungkinkan mereka mengeksplorasi topik secara mendalam, dan mendorong mereka untuk mencari informasi sendiri dengan bimbingan minimal dari guru. Saya juga berusaha untuk menciptakan lingkungan kelas yang mendukung kolaborasi dan partisipasi aktif.

Karakteristik Perkembangan Peserta Didik

Apa yang Diketahui:

  • Saya mengetahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik perkembangan yang unik, yang mencakup perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan fisik. Karakteristik ini berbeda-beda sesuai dengan usia dan tahap perkembangan mereka.

Apa yang Dipahami:

  • Saya memahami bahwa penting untuk mengenali dan memahami karakteristik perkembangan peserta didik untuk dapat merancang dan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif. Memahami perkembangan kognitif membantu dalam menyusun materi pelajaran yang sesuai, sementara memahami perkembangan emosional dan sosial penting untuk membangun hubungan positif dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif.

Apa yang Diterapkan:

  • Dalam pengajaran sehari-hari, saya berusaha untuk menyesuaikan metode dan materi pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Misalnya, untuk siswa yang lebih muda, saya menggunakan pendekatan yang lebih visual dan interaktif, sementara untuk siswa yang lebih tua, saya memberikan tantangan yang lebih kompleks dan mendorong diskusi yang lebih mendalam. Saya juga memberikan perhatian khusus pada perkembangan sosial dan emosional dengan mendukung keterampilan komunikasi dan kerja sama.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Apa yang Diketahui:

  • Saya mengetahui bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang menyesuaikan instruksi, materi, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan belajar individu siswa. Ini mencakup diferensiasi konten, proses, produk, dan lingkungan belajar.

Apa yang Dipahami:

  • Saya memahami bahwa tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka, terlepas dari perbedaan dalam kemampuan, minat, dan gaya belajar. Diferensiasi memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan setiap siswa dan fleksibilitas dalam perencanaan dan pelaksanaan pengajaran.

Apa yang Diterapkan:

  • Saya telah menerapkan beberapa strategi diferensiasi dalam kelas, seperti menyediakan variasi dalam materi pembelajaran, memberi siswa pilihan dalam cara mereka menunjukkan pemahaman (misalnya melalui proyek, presentasi, atau tes), dan menyesuaikan tingkat kesulitan tugas sesuai dengan kemampuan siswa. Saya juga mencoba untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dengan menyediakan berbagai alat dan sumber belajar yang bisa diakses oleh semua siswa.

Kesimpulan

  • Sebelum membaca modul ini, saya sudah memiliki pengetahuan dasar dan pemahaman tentang Student Centered Learning, karakteristik perkembangan peserta didik, dan pembelajaran berdiferensiasi. Saya juga telah menerapkan beberapa strategi terkait konsep-konsep ini dalam praktik pengajaran saya. Namun, saya menyadari bahwa masih banyak yang perlu dipelajari dan ditingkatkan untuk mengoptimalkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mendukung perkembangan mereka secara holistik.

Pertanyaan ke 2

Setelah membaca modul ini, pengingat/ pengetahuan baru dan menarik apa saja yang Ibu dan Bapak dapatkan?

Setelah membaca modul ini, berikut adalah beberapa pengingat dan pengetahuan baru serta menarik yang saya dapatkan:

Student Centered Learning (SCL)

Pengingat:

  • Peran Guru sebagai Fasilitator: Pengingat bahwa peran guru dalam SCL lebih sebagai fasilitator yang mendukung proses belajar mandiri siswa, bukan sekadar pemberi informasi.
  • Pentingnya Keterlibatan Siswa:** SCL menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mereka.

Pengetahuan Baru:

  • Teknik Pembelajaran Aktif: Teknik seperti flipped classroom, pembelajaran berbasis inkuiri, dan kolaborasi online sebagai metode yang efektif dalam SCL.
  • Penilaian Otentik: Penilaian yang mencerminkan kemampuan siswa dalam situasi nyata lebih efektif dibandingkan penilaian tradisional.

Karakteristik Perkembangan Peserta Didik

Pengingat:

  • Pentingnya Perkembangan Emosional dan Sosial: Perkembangan emosional dan sosial sangat mempengaruhi kemampuan belajar dan keterlibatan siswa.

Pengetahuan Baru:

  • Diferensiasi Berdasarkan Tahap Perkembangan: Strategi pembelajaran yang lebih spesifik berdasarkan tahapan perkembangan tertentu, seperti menggunakan cerita dan permainan untuk anak-anak usia dini.
  • Pendekatan Holistik: Mengintegrasikan aspek perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional dalam perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pengingat:

  • Penyesuaian Metode Pengajaran:  Pengingat bahwa diferensiasi tidak hanya tentang materi pelajaran, tetapi juga metode dan lingkungan pembelajaran.
  • Beragam Gaya Belajar: Pentingnya mengenali dan mengakomodasi beragam gaya belajar siswa, seperti visual, auditori, dan kinestetik.

Pengetahuan Baru:

  • Diferensiasi Proses: Penggunaan berbagai strategi untuk menyesuaikan cara siswa belajar, seperti penggunaan teknologi untuk pembelajaran mandiri.
  • Penggunaan Data untuk Diferensiasi: Menggunakan data hasil belajar dan penilaian formatif untuk merancang dan menyesuaikan pembelajaran yang lebih efektif bagi setiap siswa.
  • Pilihan dalam Penilaian: Memberikan siswa pilihan dalam cara mereka menunjukkan pemahaman, seperti melalui proyek, presentasi, atau penilaian tertulis.

Kesimpulan

  • Membaca modul ini memperkaya pemahaman saya tentang SCL, perkembangan peserta didik, dan pembelajaran berdiferensiasi. Pengingat tentang prinsip-prinsip dasar memperkuat keyakinan saya dalam praktik pengajaran, sementara pengetahuan baru memberikan ide dan strategi konkret untuk diterapkan dalam kelas. Secara keseluruhan, modul ini membantu memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif, serta mendukung perkembangan holistik setiap siswa.

Pertanyaan Ke 3

Inspirasi apa yang Ibu dan Bapak dapatkan dari modul ini untuk diterapkan dalam pembelajaran PJOK di sekolah?


Dari modul ini, terdapat beberapa inspirasi yang dapat saya terapkan dalam pembelajaran PJOK di sekolah:

  • Pembelajaran Aktif: Saya dapat menerapkan pendekatan pembelajaran aktif dalam pembelajaran PJOK, di mana siswa aktif terlibat dalam aktivitas fisik dan refleksi tentang pentingnya kesehatan dan kebugaran. Misalnya, kami dapat mengadopsi model pembelajaran berbasis proyek di mana siswa secara aktif terlibat dalam merancang program latihan atau merencanakan aktivitas fisik yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
  • Pembelajaran Diferensiasi: Saya dapat mengadopsi strategi diferensiasi dalam pembelajaran PJOK untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Ini bisa dilakukan dengan menyediakan variasi dalam jenis kegiatan fisik, memberikan pilihan dalam jenis olahraga atau aktivitas yang akan diikuti, dan menyesuaikan tingkat kesulitan latihan sesuai dengan kemampuan siswa.
  • Pemberian Umpan Balik Konstruktif: Saya dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam aspek fisik dan kesehatan. Misalnya, kami dapat melakukan evaluasi formatif secara teratur dan memberikan saran yang spesifik tentang bagaimana siswa dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam olahraga tertentu atau memperbaiki pola makan dan gaya hidup sehat.
  • Kolaborasi dan Pembelajaran Berbasis Proyek: Saya dapat mendorong kolaborasi antar siswa dalam pembelajaran PJOK dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Melalui proyek-proyek kolaboratif, siswa dapat bekerja sama untuk merancang program kebugaran, mengorganisir acara olahraga, atau melakukan riset tentang topik-topik kesehatan yang relevan.
  • Pembelajaran Kontekstual: Saya dapat memastikan bahwa pembelajaran PJOK terkait erat dengan kehidupan sehari-hari siswa dengan mengintegrasikan aspek-aspek kesehatan dan kebugaran ke dalam konteks kehidupan mereka. Misalnya, saya dapat mengadakan sesi diskusi tentang pentingnya pola makan sehat dan olahraga dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Dengan menerapkan inspirasi-inspirasi ini, saya berharap dapat menciptakan pengalaman pembelajaran PJOK yang lebih berarti, relevan, dan bermanfaat bagi peserta didik. Dengan fokus pada keterlibatan siswa, diferensiasi, dan pembelajaran kontekstual, saya berharap dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan fisik, kesehatan, dan kebugaran yang berkelanjutan serta meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya gaya hidup sehat.

Semangat belajar dan berbagi

Semoga Bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun