Oleh: Abi Wihan
Maafkan aku yang tak setia
Aku bahagia bersamamu
Namun sejak mengenalnya
Ada rasa yang tak terelakkan lagi.
Aku tahu ini salah dan tak beralasan, Â Â
Kau adalah bintang yang selalu bersinar terang, Â
Namun ada cahaya lain yang juga memberi harapan.
Di sisimu, aku menemukan ketenangan, Â
Namun dengannya, ada rasa nyaman yang tak terbayangkan, Â
Aku terjebak di antara cinta dan keinginan, Â
Maafkan aku! cintaku,Â
Atas semua kebingunganku ini.
Ingatlah, kau tetaplah yang utama, Â
Namun ada bagian hatiku yang tersesat di sana, Â
Aku berjuang melawan godaan ini, Â
Namun semakin ku lawan, semakin aku terluka sendiri.
Jangan anggap cinta kita telah pudar, Â
Hanya ada badai kecil yang membuatnya gentar, Â
Maafkan aku, yang telah mendua, Â
Aku ingin kembali, mendekap erat di pelukanmu, Â
Namun bayangannya terus menghantuiku.
 Aku berjanji, akan mencoba melupakannya, Â
Dan kembali pada cinta kita berdua, Â
Beri aku waktu untuk menyembuhkan, Â
Agar kita bisa kembali bersama, tanpa keraguan.
Maafkan aku yang tak setia, Â
Biarkan waktu menjadi obat luka, Â Â
Meskipun jalan kita penuh liku dan aral yang tiada henti.
Aceh Tamiang, 08 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H