Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghela Nafas Bumi

2 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: www.canva.com

Menghela Nafas Bumi 

Oleh: Abi Wihan

Di lembah hijau, sunyi dan tenang

Tersembunyi rahasia kehidupan yang mengalir perlahan

Stomata, pintu kecil dalam daun yang melambai  

Menghela nafas bumi, menghidupkan alam semesta.

Saat matahari mencumbu pagi

Terbukalah engkau, seolah menyambut hari

Menghirup karbondioksida yang manusia tak butuhkan

Mengeluarkan oksigen, napas yang kami rindukan.

Engkau seruput karbondioksida, racun bagi manusia

Meempersembahkan oksigen yang aku butuhkan

Dalam tiap helaan, ada cinta yang kau tumbuhkan

Hadirmu sebagai pahlawan kehidupan sedunia

Menyelinap dalam hijau, diam namun berarti

Engkau hadir dalam setiap detak nadi

Menyaring kehidupan dalam sunyi

Menjadi saksi bisu perjalanan sang waktu yang abadi

Malam datang, rembulan menjelang

Engkau menutup, dalam damai dan tenang  

Menyimpan cerita hari, dalam naungan malam 

Menyimpan energi, menyambut fajar dalam harapan

Stomata, engkau kecil namun berkuasa

Menghidupi dunia, tanpa kata

Dalam setiap hela dan nafas yang kau bawa 

Ada kehidupan, ada cinta, ada bahagia, dan ada doa.

Aceh Tamiang, 02 Mei 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun