Oleh: Abi WihanÂ
Di dunia nyata di mana kebenaran sering membelokÂ
Dan bayangan meragukan kebenaran
Ada permainan tua seperti waktu,
Dimana kepolosan berpura tersembunyi dibalik kotoran.
Wajah bertopengkan kesakitan
Menutupi kebohongan untuk menyenangkan
Naratif dipintal rapi dan ditenun rapat,
Dalam cahaya yang redup yang berkelap-kelip.
Panggung disiapkan peran pun dibagi,
Bagian korban adalah dirinya yang seolah tersakitiÂ
Cerita kesedihan, tentang perbuatan tidak adil,
Kebun yang ditaburi benih-benih menyalahkanÂ
Namun di balik tirai yang diam,
Kebenaran berbisik cerita yang berbeda,
Satu di mana pilihan, dibuat bebas,
Memiliki konsekuensi yang harus dibayar.
Tapi penonton hanya melihat pertunjukan,
Air mata yang jatuh, pukulan yang pura-pura,
Dan begitu siklus berputar baru,
Dengan setiap aksi, garis semakin bengkokÂ
Karena pada akhirnya, yang jelas untuk dilihat,
Adalah korban yang berperan, tidak pernah bebas,
Terikat oleh skrip yang mereka tuliskan
Dalam drama nyata antara salah dan benar.
Aceh Tamiang, 29 Mei 2024