Tidak Mau Mengajari
Oleh: Abi Wihan
Dadaku teramat sesak
Kepala seolah panas menggelegakÂ
Hingga emosiku membuncah bak lahar panasÂ
Saat mendengar ucapanmu yang mengatakan bahwa "Aku tidak mau mengajarimu"
Masih ingat...?
Waktu dirimu datang mengemis bantuan kepadaku, bukan sekadar mengajarimu namun aku juga membantu mengerjakan tugas-tugas mu, hingga selesai tepat waktu
Tapi mengapa engkau sanggup mengatakan "Aku tidak mau mengajari"
Masih ingat?
Pada momen dimana dirimu akan mengikuti ujian kompetensi, dirimu juga datang dengan senyuman manis memohon bantuan kepadaku, bahkan mendampingimu saat ujian, namun mengapa engkau tega mengatakan "Aku tak mau mengajari"
Masih ingat?
Saat dirimu akan melakukan sebuah aksi, kehadiranmu memohon panduan, arahan dan bimbingan dariku, hingga aksi berjalan sesuai dengan keinginanmu. Tapi kok tanpa rasa malu engkau mengatakan "Aku tak mau mengajari"
Masih ingat?
Lagi dah lagi, aku harap dirimu masih ingat, saat dirimu akan mengakses sebuah aplikasi dengan penuh kesabaran aku mengajarimu walau dirimu tertatih-tatih hingga pada akhirnya dirimu perlahan mulai mahir dan menguasai. Namun mengapa dengan mudahnya engkau berani mengatakan bahwa "Aku tak mau mengajari"
Jika ucapanmu benar, tolong tunjukkan satu saja momen dan ingatkan aku, kapan dirimu minta ajari namun aku tidak mau mengajari? Agar aku jadikan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki diri.
Sungguh dirimu tak tahu diri dan tak tahu terimakasih, berkata tanpa bukti yang pasti, janganlah kekurangan, kelemahan dan kebodohan yang ada pada dirimu, dilimpahkan kepadaku dengan mengangkat "Aku tidak mau mengajari"
Aceh Tamiang, 24 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H