Akhirnya Ia Mendatangi Masjid
Oleh: Abi WihanÂ
Di sudut-sudut kota terhampar luas,
Masjid berdiri tegak, merangkul langit biru.
Namun, ada satu jiwa yang tak pernah menginjaknya,
Seumur hidupnya, ia terasing dari doa dan dzikir.
Ia adalah seorang yang terlalu sibuk,
Dengan dunia yang berputar begitu cepat,
Bisnis, harta, dan kesenangan duniawi,
Semua mengisi hari-harinya tanpa henti.
Namun, takdir menghampiri tanpa permisi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!