Hujan Pun Turun
Oleh: Abi Wihan
Sekian lama cuaca terik menyengat,
Bumi kering, pepohonan layu, alam mengeluh,
Langit biru tak memberi belas, tanah gersang terbakar.
Rindu akan tetes air hujan mengguyur deras.
Hingga akhirnya, datanglah titik awal,
Gumpalan awan hitam, angin menderu-deru.
Hujan pun turun, meredakan dahaga,
Membasahi bumi, mengalirkan kasih.
Dendang petir bergemuruh gagah menghentak,
Menyapa tanah kering dengan pelukan lembut.
Daun-daun pun bergembira, menari-nari,
Bertemu kembali dengan rahmat dari Sang Pencipta.
Tetesan-tetesan lembut menghampiri,
Menari-nari di atap dan dedaunan,
Menghapus dahaga tanah yang kehausan
Menghidupkan kembali segala yang kering.
Hujan pun turun, dengan harapan dan pesan.
Bahwa setelah kesulitan, ada kelegaan,
Seperti hidup ini, panas dan hujan berganti,
Namun kita tetap berdiri, mensyukuri nikmat Ilahi
Aceh Tamiang, 17 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H