Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Emas Vs Manusia Tanah

10 April 2024   23:26 Diperbarui: 11 April 2024   07:09 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia Emas VS Manusia Tanah

Oleh: Abi Wihan 

Emas: bercahaya, berkilau, mengkilat dan sangat berharga namun hanya bermanfaat bagi pemiliknya saja.

Tanah; terlihat suram dan lemah, namun tanah dapat menumbuhkan rumput, pohon, tanaman dan banyak memberikan manfaat lainnya kepada banyak orang dan lingkungan sekitar.

seperti "emas dan tanah," emas sering dianggap sebagai simbol kemegahan, kekayaan, dan keindahan, sementara tanah sering dianggap sebagai simbol kesederhanaan dan keberlimpahan. Namun, kedua elemen ini memiliki keistimewaan dan manfaat yang berbeda-beda. Emas memang memiliki kilauan dan harga yang tinggi, tetapi tanah adalah tempat tumbuhnya segala jenis kehidupan, termasuk tumbuhan, bunga, dan rumput yang memperindah alam serta memberikan kehidupan kepada makhluk hidup lainnya.

Pada dasarnya, "emas dan tanah' mencerminkan perbandingan antara dua tipe manusia dalam masyarakat. Ada yang memiliki kekayaan, kemegahan, dan kesuksesan dalam karir, namun mungkin kurang memberikan kontribusi yang signifikan kepada orang lain atau lingkungannya. Di sisi lain, ada yang mungkin sederhana dan tidak memiliki banyak harta, namun memberikan banyak manfaat kepada orang lain dan sekitarnya.

Manusia yang seperti emas, seringkali dilihat dari luar sebagai sosok yang sukses, berprestasi, dan dihormati. Mereka mungkin memiliki kekayaan materi, pengaruh sosial, atau posisi yang tinggi dalam karir mereka. Namun, terkadang fokus pada kesuksesan pribadi bisa membuat mereka kurang peduli terhadap kebutuhan atau penderitaan orang lain di sekitar mereka.

Di sisi lain, manusia yang seperti tanah mungkin tidak mencolok dalam hal kekayaan atau prestasi, namun mereka memberikan banyak manfaat kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin menjadi sosok yang peduli, empati, dan selalu siap membantu orang lain tanpa pamrih. Meskipun tidak terlihat bersinar seperti emas, kontribusi mereka membangun hubungan yang lebih berarti dan berkelanjutan dalam komunitas.

"Emas dan Tanah" perumpamaan yang mengajarkan bahwa nilai seseorang tidak selalu terukur dari harta atau prestasi semata, tetapi juga dari kontribusi mereka kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Kehidupan yang bermakna bukan hanya tentang kesuksesan pribadi, tetapi juga tentang bagaimana kita memengaruhi dan membantu orang lain. Mungkin penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara meraih tujuan pribadi dan memberikan manfaat kepada orang lain, sehingga kita bisa menjadi seperti emas yang bersinar, tetapi juga seperti tanah yang subur dan memberi kehidupan.

Dalam hidup ini banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan, sukses dalam karir, rupawan dalam paras namun sukar membantu apalagi peduli dengan orang lain dengan kata lain hadirnya tidak bermanfaat bagi sesama.

Ada juga yang seperti tanah, biasa saja dan bersahaja, namun ringan tangan, siap membantu orang lain kapan pun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun