Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpenjara Dosa

30 Maret 2024   19:15 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:33 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design Image by: www.bing.com

Di balik jeruji dosa yang menggoda,

Terperangkap hati dalam penjara,

Duka dan penyesalan menari-nari 

Menggelayuti jiwa yang terluka.


Setiap langkah terasa berat,

Memikul beban dosa berkarat,

Harapan pun semakin pudar,

Di antara jeruji yang mengunci.


Berharap masih ada sinar harapan,

Dalam gelapnya dosa yang menyelimuti,

Kesempatan untuk bertaubat memohon ampunan,

Agar hati terbebas dari jeruji dosa yang merintih.


Terpenjara dosa, namun tak terpenjara harapan,

Untuk kembali kepada jalan yang lurus,

Menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan,

Dan menemukan cahaya hidup  sesungguhnya.


Ilahi Rabbi, harapku selalu kepada-Mu

Walau perilakuku telah menodai cintaku.

Dengan segala dosa yang kian menggunung,

Mungkinkah ampunan-Mu berpihak padaku?


Kesekian kalinya aku mengadu.

Rasa malu mendayu dalam kalbu,

Air mata mengalir di pipiku,

Berharap, tak lagi terpenjara dalam dosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun