Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belajar dari Si Mayit

22 Maret 2024   06:25 Diperbarui: 22 Maret 2024   06:51 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design image by: www.canva.com

Dalam bayangan gelap,

Di antara hela napas terakhir,

Calon Mayit menanti,

Dalam sunyi yang menggema.

Dia bukanlah jasad yang tak bernyawa,

Namun, dia adalah kita semua.

Calon Mayit mengajarkan tentang kesejatian,

Bahwa hidup adalah perjalanan menuju akhir.

Dari mata yang masih melihat,

Kita belajar tentang ketidakkekalan.

Harta dan dunia adalah fana,

Takkan menemani kita selamanya.

Calon Mayit berkata, "Lihatlah aku,

Sebelum aku menjadi jasad yang tak bernyawa.

Belajarlah dari setiap detik hidup,

Sebelum kita berpulang ke alam abadi."

Jangan biarkan diri kita terlena,

Oleh hiruk-pikuk dunia yang sementara.

Mari kita belajar, saudara,

Dari calon Mayit yang mengingatkan kita akan hakikat.

Kita semua akan menjadi mayit,

Tak terkecuali, tak terhindarkan.

Saat jasad yang terbaring sunyi,

Tak bernyawa, tak berarti.

Namun, dalam heningnya kematian,

Ada pelajaran yang menggema.

Dari mayit yang kini terpisah,

Kita belajar tentang ketidakkekalan.

Harta dan dunia fana,

Takkan menemani kita selamanya.

Jangan biarkan diri kita terlena,

Oleh hiruk-pikuk dunia yang sementara.

Belajarlah dari Si Mayit,

Agar kita tak lupa akan hakikat.

Dari mayit yang kini hanya jasad yang tak bernyawa.

Di bawah tanah dalam kesunyian 

Di dalam kubur kegelapan yang mendera

Si Mayit berbicara, dengan bisikan angin malam 

Hidup adalah perjalanan dan pelajaran berharga 

Sebuah pelajaran yang tak terhingga.

Aku belajar tentang kesederhanaan.

Tak ada harta yang bisa dibawa,

Hanya amal baik yang mengiringi perjalanan.

Dunia fana, seperti debu di angkasa raya 

Mari kita belajar dari Si Mayit,

Agar kita tak lupa akan hakikat.

Hidup adalah pelajaran yang berharga,

Dan kematian adalah pintu menuju abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun