Di waktu sahur, ketika malam masih terasa  gulita
Kita duduk bersimpuh, hati hening merenungÂ
Allah, Yang Maha Pengampun, kita mohon segala harapan
Istighfar, doa yang terlupa, kita sampaikan.
Dalam keheningan, kita mengingat dosa-dosa,
Sebagai hamba yang dhaif, kita merasa hampa.
Tapi hadir di sana, di antara detik-detik sahur,
Allah mendengar, dan pintu ampunan terbuka.
Kita beristighfar, dengan suara lirih teramat perih
Mengakui kesalahan, menghadap Sang Pencipta.
Bukan hanya rutinitas, bukan sekadar kebiasaan,
Tapi sunnah yang terlupakan, kita hidupkan kembali.
Dalam setiap doa, dalam setiap permohonan,
Kita merasa dekat dengan-Nya, dalam keheningan.
Sahur bukan hanya tentang makanan dan minuman,
Tapi juga tentang hati yang bersih, jiwa yang tulus.
Menggapai berkah Sang Ilahi Rabbi, meraih ampunan-Nya
Saudaraku, jangan biarkan sunnah ini terlupakan,
Beristighfarlah di waktu sahur, dengan penuh keyakinan.
Allah Maha Pengampun, Maha Menyayangi,
Semoga kita selalu berada dalam rahmat-Nya, di kala sahur tiba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H