Di waktu sahur, ketika malam masih terasa  gulita
Kita duduk bersimpuh, hati hening merenungÂ
Allah, Yang Maha Pengampun, kita mohon segala harapan
Istighfar, doa yang terlupa, kita sampaikan.
Dalam keheningan, kita mengingat dosa-dosa,
Sebagai hamba yang dhaif, kita merasa hampa.
Tapi hadir di sana, di antara detik-detik sahur,
Allah mendengar, dan pintu ampunan terbuka.
Kita beristighfar, dengan suara lirih teramat perih
Mengakui kesalahan, menghadap Sang Pencipta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!