Kepergianmu tidak untuk kembali
Kenangan masa lalu kini tergali
Rindu di hati tak terkendali
Tersingkap cerita masa lalu
Saat dirimu tersenyum malu
Hari-hari bersama bahagia selalu
Kini seorang diri seperti tertusuk sembilu
Kala dirimu melawan rasa sakit
Tubuh gemetar lisan menjerit
Ragamu tak mampu bangkit
Menatap hampa ke langit
Situasi teramat sulit
Aku sangat mencintaimu
Merindumu takkan pernah jemu
Walau hadirmu kini menjadi semu
Di tempat ini tak mungkin lagi bertemu
Di lembah kerinduan himpitan luka meramu
Langkah terhenti mencari bayangmu tidak ketemu
Mentari terbit di ufuk timur
Kicau burung jadi penghibur
Pergimu seolah bayi prematur
Walau singkat aku harus berrsyukur
Kehilanganmu mengajarkan diri bertafakur
Bunga indah mekar di taman
Pelangi pancarkan warna menawan
Lembah kerinduan segera ditinggalkan
Saatnya aku bangkit menatap masa depan
Doa tulus suci dikala sujud
Sepertiga malam saat tahajud
Surga untukmu semoga terwujud
Aceh Tamiang
Miss You My Young BrotherÂ
Oleh: Mariono Abu Al Fayyadh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H