Mohon tunggu...
Mariono Abu Al Fayyadh
Mariono Abu Al Fayyadh Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri Lung Manyo_Aceh Tamiang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru Penggerak Angkatan 1

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Ibu Meninggalkanku (Buat Sahabatku yang Baru Saja Ditinggalkan Ibunya)

6 Maret 2022   18:52 Diperbarui: 6 Maret 2022   18:58 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Ibu Meninggalkanku

Oleh: Mariono Abu Al Fayyadh

Buat Shabatku yang Baru saja ditinggalkan Ibunya

Hatiku sangat sedih

Kini Ibu pergi Meninggalkanku

Menetes air mataku memandang ibu

Aku cium kening Ibu

Namun hanya diam membisu

Aku peluk tubuhmu ibu

Namun hanya terbujur kaku

Teringat masa kecilku 

Saat ibu memeluk tubuh mungilku

Teringat masa kecilku 

Saat ibu menggenggam tanganku

Tak sanggup aku saat mengusung Ibu

Menetes air mataku saat diatas pusaramu

Hanya doa yang aku panjatkan untukmu

Semoga Allah ampuni dosa ibu

Doa tulus nan suci dari anakmu yang mencintaimu ibu

Rabbirhamhuma Kama Rabbayani Shaghira

Aceh Tamiang, 06 Maret 2022

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un

Brother......

Orang pertama yang kita cintai adalah ibu, dialah orang pertama yang rela berkorban demi kita. Pagi, siang, sore dan malam, ibu tidak pernah lelah menjaga kita. Kemana lagi kita akan mencari yang sebaik ibu? Dia satu-satunya orang yang tidak akan pernah ada tandingan rasa sayangnya untuk kita. Ibu cinta pertama kita.

Kepergian seorang ibu pasti membuat kita sedih, tapi jangan sampai lupa untuk terus mendoakannya. Berharap kerinduan yang begitu dalam akan kebersamaan saat bersama ibu menjadi do'a terindah kita panjatkan

Brother.....

Ya Allah, aku tidak ingin meratapi kepergian ibuku. Tapi bolehlah aku berduka Meski ibu telah pergi, aku masih benar-benar merasakan kehangatan dan kasih sayangnya.

Sabar n Ikhlas adalah segalanya

Semoga Ibunda mendapatkan ampunan, kenikmatan yg lebih baik, kebahagiaan dan syurga terindah disisi

Allah.

Semangat Brother

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun