Mohon tunggu...
Mariono Abu Al Fayyadh
Mariono Abu Al Fayyadh Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri Lung Manyo_Aceh Tamiang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru Penggerak Angkatan 1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan

5 Maret 2022   09:39 Diperbarui: 5 Maret 2022   11:35 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption by www.canva.com

Refleksi Pembelajaran

Mengajar adalah belajar. Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Dalam setiap proses pembelaran yang kita lakukan dikelas, pastilah banyak peristiwa yang terjadi, kita sebagai guru hendaknya dapat menelaah bahwa segala peristiwa yang terjadi di kelas dapat digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang mengajar. 

Hanya saja kita sering gagal dalam menggunakan peristiwa yang terjadi tersebut untuk merefleksikan apa yang sudah terjadi atau memetik sebuah pelajaran. 

Kita sebagai guru lebih sering menyalahkan siswa akan kegagalan proses belajar mengajar, misalnya siswa malas, kemampuan siswa rendah, dan sebagainya. 

Sebagai seorang guru harus dapat melihat permasalahan, situasi, dan kondisi pembelajaran dari berbagai perspektif sehingga tidak akan dengan terburu-buru menyalahkan siswa akan kegagalan dari proses belajar yang kita lakukan

Salah satu karakter yang harus dimilki oleh seorang guru adalah Reflektif. Guru reflektif adalah guru yang mau melihat dirinya sendiri. Mau melakukan refleksi dan intropeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui pengajaran reflektif seorang guru akan terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan.

Menjadi guru yang reflektif, menurut Harmer (2007: 410) adalah terus berkaca pada apa yang sudah dilakukan. Terus berfikir apa yang kita lakukan dan mengapa. Hal serupa juga dinyatakan oleh Richards & Lockhart (1996) bahwa cara atau pendekatan yang dilakukan oleh guru dimana ia mengeksplorasi apa yang dilakukan dan mengapa melakukannya merupakan bagian dari pendekatan reflektif dalam pengajaran.

Apapun cara yang kita lakukan dalam mempelajari apa yang sudah terjadi selama pembelajaran berlangsung, secara garis besar terdapat beberapa langkah utama yang perlu dilakukan, yaitu 

- mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas, 

- membuat asumsi penyebabnya, 

- mencari data atau informasi yang menjadi sumber permasalahan, 

- mengkaji permasalahan dan sumber permasalahan untuk dicari solusinya, dan 

- mencari solusi untuk permasalahan tersebut.

Setelah melakukan kegiatan refleksi dalam kegiatan belajar mengajar sebagai upaya peningkatan upaya peningkatan kwalitas pendidikan, banyak sekali manfaat dari kegiatan tersebut diantaranya adalah

@ Guru lebih kreatif karena tidak tergantung kepada rutinitas mengajar yang hanya mengandalkan pengalaman mengajar sebelumnya dan tidak menyesuaikan dengan perubahan kondisi kelas.

@ Mengajar lebih terarah dan tidak terburu-buru karena apa yang sudah dilakukan dikaji ulang dan diambil rencana yang lebih baik,

@ Dengan selalu melakukan refleksi maka guru akan selalu mempertimbangkan faktor-faktor terkait dalam proses pembelajaran, seperti karakteristik siswa, minat mereka, dan kurikulum, sehingga akan menghasilkan kelas yang lebih efektif.

@ Guru dan siswa lebih semangat dalam melakukan dan mengikuti pembelajaran

Refleksi pembelajaran dalam upaya  meningkatkan mutu pendidikan hendaknya dilakukan dalam setiap kegiatan belajar mengajar tidak pada waktu tertentu saja. 

Setelah melakukan kegiatan refleksi sebagai uapaya peningkatan kualitas pendidikan dan manfaat yang di rasakan setelah melakukan kegiatan tersebut maka perlu untuk meningkatankan kegiatan refleksi tersebut dengan berkolaborasi bersama rekan sejawat untuk dapat merefleksi setiap kegiatan belajar mengajar dengan terbiasa melakukan kegiatan reflekksi diharapkan para guru akan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan berbagai inovasi dan mendapatkan solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. 

Dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksi kegiatan belajar di kelas agar siswa mampu dan terbiasa merefleksikan diri dengan demikian diharapkan siswa mengetahui kekurangan dirinya dengan mengetahui kekurangan atau kesalahannya siswa di bimbing untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya .

Belajar tanpa refleksi itu sia-sia

Refleksi tanpa belajar itu berbahaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun