Pagi telah tiba, mentari seolah malu menampakkan sinarnya, rintik hujan terdengar merdu diatas atap rumah menambah suasana pagi menjadi semakin dingin dan membuat aku malas tuk beranjak dari tempat tidur yang selalu setia menjadi tempat istirahatku.
Aku pun gelisah seperti ada yang kurang, ada yang kurang pas hingga aku pun merasa tidak nyaman lagi berada ditempat tidur.
Terdengar suara lirih memanggil dari dapur
Bi.... Abi...
Minum teh dulu,....
Akupun segera bangkit dari tempat tidurku menikmati segelas teh yang sudah tersaji,...
Hmmmm
Panasnya teh menghangatkan suasana yang dingin karena hujan di pagi hari.
Namun hasrat ku membayangkan segelas kopi lebih nikmat sepertinya.
Tetapi aku menyadari bahwa kopi sudah habis dari semalam.
Saat hujan mulai reda, aku beranjak ke warung untuk memnuhi hasrat ku yang menginginkan segelas kopi yang nikmat.
Bg... Ada kopi??
Tapi jangan yang sachet ya, aku mau serbuk kopi.
Ada ni pk! Jawab penjual
Kok menggumpal gitu bang seolah aku kurang yakin dengan kopi tersebut, masih berbiji kecil-kecil dan mengeras.
Tapi aku tetap membelinya daripada kopi sachet pikirku.
Jangan di sedu ya pak!!! Kata penjual
Terus diapain (jawabku penasaran)
Dimasak pak, direbus langsung sama kopinya.
Aku jadi makin penasaran tuk menikmati biji kopi ini.
Aku pun segera pulang setelah membayar kopi tersebut.
Aku ambil sedikit biji kopi dan merebusnya
Hmmmm
Aroma kopi alami yang luar biasa dan tak sabar tuk seruput kopi tersebut
Memang nikmat....
Beda banget rasanya
Segelas kopi disaat suasana dingin begini pas banget tuk dinikmati....
Segelas kopi menjadi inspirasi tuk menulis
Hujan pun rintik tak reda juga semakin asyik dan nikmat minum kopi tanpa sadar sudah habis dua gelas.
Hmmm
Ayo minum kopi
Kopi
Kopi
Hidup ini seperti segelas kopi di mana pahit dan manisnya bertemu dalam kehangatan
Segelas kopi yang hitam......Â
Dan hitam itu tak selalu kotor seperti hitamnya segelaa kopi yang aku nikmati, dan pahit tak harus sedih dan kelam seperti pahitnya kopi yang begitu memberi rasa yang enak untuk dinikmat
Jadilah seperti kopi yang aku nikmati pagi ini. Walau sendiri, namun memberi ketenangan dan inspirasi tanpa henti
Biji kopi yang sama namun bisa memberikan cita rasa yang berbeda saat di nikmati oleh orang yang berbeda pula
Terima kasih buat penjual kopi yang memperkenalkan biji kopi yang begitu nikmat untuk diseruput.
Hmmm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H