Mohon tunggu...
Mariono Abu Al Fayyadh
Mariono Abu Al Fayyadh Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri Lung Manyo_Aceh Tamiang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru Penggerak Angkatan 1

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Pagi

12 Februari 2022   15:55 Diperbarui: 12 Februari 2022   15:57 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desaign image with https://www.canva.com/id_id/

Batin menjerit semakin merana

Gemerlapnya bintang tidak terpesona

Malam yang panjang seperti tak bermakna

Pikiran yang jernih tak mampu lagi mencerna.

Aku masih sendiri di sini menunggu pagi

Terbang bersama angan  yang tinggi

Terukir kisah Dan ingin berbagi

Duka segera menjauh pergi.

Akupun beranjak untuk berwudu

Lantunan ayat suci terdengar merdu

Lirih do'a ku panjatkan teramat syahdu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun