Mantan Wakil Presiden Indonesia (2014-2019), Jusuf Kalla (JK) ikut menghadiri salat Zuhur tersebut bersama para pelayat lainnya. JK turut menyampaikan rasa kehilangannya terhadap almarhum Mochtar yang telah memberikan banyak sumbangsih pemikiran bagi Indonesia.
Selesai salat, jenazah dibawa dengan ambulans menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Penggilingan Layur, Jakarta Timur. Ambulans yang digunakan untuk membawa jenazah itu milik RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Pasalnya, waktu penguburan awal almarhum Mochtar direncanakan sebelum matahari sampai tepat di atas kepala.
Dalam jadwal pemakaman, Almarhum Mochtar tercatat akan dimakamkan pukul 10.00 pagi. Akan tetapi, adanya kegiatan salat Zuhur sekaligus penantian kehadiran JK menjadi alasan penundaan pemakaman mendiang Mochtar.
Karena salat Zuhur dijalankan pada tengah hari, acara pemakaman almarhum mengalami pengunduran waktu hingga 2 jam lebih. Sementara itu, salat Zuhur akan benar-benar selesai pada pukul 12.00 lewat.Â
Alhasil, waktu pemakaman jenazah menjadi lebih lama dari yang seharusnya. Jadwal awal pemakaman yang direncanakan pagi hari berubah menjadi siang hari karena adanya acara tiba-tiba ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H