Mohon tunggu...
eduardo marianobin
eduardo marianobin Mohon Tunggu... Freelancer - mario kawaliong mahasiswa universitas merdeka malang

eduardo mariano bin kawaliong

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rasisme dalam Dunia Sepak Bola dan Refleksi untuk Sepak Bola Indonesia

22 Maret 2020   06:23 Diperbarui: 22 Maret 2020   06:54 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: goal.com

Aksi rasisme dalam dunia sepak bola adalah hal yang tidak dibenarkan oleh hukum dan juga telah mencedari nilai kemanusiaan,rasisme adalah pemahaman yang menolak suatu golongan masyarakat yang berdasarkan atau perbedaan ras,dengan kata lain mempunyai kelainan daripada umumnya (pramoedya ananta toer)

rasisme dalam dunia sepak bola telah banyak menghantui para pesepak bola,aksi tidak bertanggung jawab ini pun sering kali melibatkan para pesepak bola profesional,para pemain sekaliber Rahem sterling,striker moncer klub papan atas serie A inter milan Romelu Lukaku,Mario Balotelli,dan Mesut ozil,adalah korban dari teriakan rasisme,teranyar pemain bertahan napoli kalidou koulibaly juga mendapat perlakukan yang tidak adil ia menerima teriakan rasis yang dilakukan oleh suporter inter milan pada pertandingan Napoli kontra Inter Milan distadion Guiseppa Meazza.

Setelah perlakukan rasisme yang dialaminya ia mendapat dukungan dari banyak pihak,salah satunya mantan managernya yang kini membesut team papan atas liga Italia Juventus yakni maurizio sarri.”sarri mengecam para pelaku rasisme yang ditujukan pada mantan anak asuhnya itu,ia menilai bahwa kalidou adalah pria yang baik dan tidak pantas mendapatkan perlakuan rasis.

Aksi rasisme dalam dunia sepak bola modern kini dilihat sebagai endemi yang menuntut banyak kalangan mayarakat untuk memeranginya,meskipun menuai banyak kecaman dari banyak pihak namun aksi rasisme masih saja sering terjadi dalam dunia sepak bola.

FIFA (federation internationale de football association) sebagai federasi sepak bola internasional.adalah pengatur internasional sepak bola,adalah salah satu badan yang secara serius melarang dan menindak tegas aksi para pelaku rasisme.

Akibat  dari tindakan rasisme yang sering terjadi didunia sepak bola,pertandingan atau laga pun berlangsung tanpa penonton,para suporter yang melakukan perlakuan rasis biasanya dihukum dengan tidak diperbolehkannya menonton pertandingan selama beberapa laga yang digelar.

Tak jarang aksi rasisme dalam sepak bola,memicu konflik berkelanjutan antara para pelaku rasisme dan korban rasisme,prince boateng adalah salah seorang pesepak bola modern yang tidak terima dengan aksi rasisme,kala berseragam Ac Milan prince sering kali mendengar teriakan rasis yang dialamatkan pada dirinya,kekesalannya diluapkan dengan menendang bola kearah suporter yang meneriakan rasis.

Teriakan-teriakan yang bernada rasis yang dilakukan oleh suporter terhadap para pemain atau pesepak bola adalah bukti bahwa kita sedang mengalami krisis moral,penghargaan terhadap martabat sesama manusia lainnya belum mampu kita laksanakan dan kita hayati dalam kehidupan masyarakat yang heterogen.

Kejahatan dalam dunia sepak bola seperti rasisme memang kini menjadi permasalahan yang kompleks dan krusial,aksi-aksi rasisme dalam dunia sepak bola,nasional ataupun internasional semestinya harus ditindak tegas dan diberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada para pelaku rasisme agar kemudian dunia sepak bola kembali menemukan identitasnya sebagai bagian yang netral yang menunjukan dan mempertontonkan sportivitas dan terhindar dari kejahatan rasisme.

Motif dari aksi bengal para pelaku rasisme seringkali memicu para pemain membuat gaduh,pemain yang tersulut emosi karena teriakan rasis dan cacian para pelaku rasisme membuat para pemain kehilangan konsentrasi pada permainan,para pelaku rasisme memancing emosi pemain dan pada ujungnya para pemain yang terjebak dengan tindakan rasis mendapat kartu merah karena membalas teriakan rasis ataupun cacian.

Serie A Italia dan Premier League Inggris sebagai kompetisi sepak bola akbar di benua Biru sering kali menjadi lahan persebaran teriakan rasisme,kedua kompetisi sepak bola domestik ini syarat akan kejadian-kejadian yang mempertotonkan nilai ketidakmanusian yang mengahargai perbedaan ras,etnis,dan golongan.

Dunia sepak bola semestinya hadir dan membawa nilai positif mempertontonkan permainan yang ciamik sekaligus menunjukan watak permainan sepak bola yang sportiv,solid dan menghargai perbedaan ras,etnis,dan warna kulit.

Pelajaran Untuk Sepak Bola Tanah Air

Tidak bisa disangkal lagi bahwa dunia persepak bolaan tanah air masih syarat akan konflik,perseteruan antara pemain dengan pemain,suporter dengan suporter masih marak dilakukan,teriakan yang bernada rasis pun masih saja terdengar.

Mbida messi pemain persib bandung menjadi salah satu korban teriakan rasis yang dilakukan oleh suporter persija jakarta,gelandang asal kamerun tersebut diteriaki dengan kata “monyet”

Ironis memang perlakuan yang tidak menghargai martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang seharusnya dihargai dan mendapat perlakuan yang adil,malah sebaliknya yag terjadi,tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (humanisme) seakan kehilangan arah,masyarakat lebih mudah dan mempunyai kecenderungan melakukan hal-hal yang tidak mengahargai sesama manusia lainnya.

Kericuhan-kericuhan dan konflik dalam dunia sepak bola,terlebih sepak bola Indonesia akibat dari tindakan rasisme,harus segera mendapat perhatian dari seleuruh elemen bangsa,menggalakan kembali dan mengkampanyekan pentingnya kesadaran membangun nilai solidaritas,menghargai perbedaan ras,etnis dan suku bangsa lain sebagai upaya menjaga pluralisme.

PSSI (Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia) sebagai organisasi yang bertanggung jawab mengelola sepak bola di Indonesia harus mulai melakukan pembenahan dalam team tidak saja terfokus pada kualitas pemain tetapi juga sedini mungkin membangun karakter dan watak pemain yang menghargai perbedaan oleh karena itu hemat saya mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai sopan santun,dan menerima keberagaman adalah cara agar persepak bolaan indonesia tidak lagi melahirkan fenomena-fenomena yang menampilkan wajah kusam dimata masyarakat Indonesia dan masyarakat Global.

Lemahnya penindakan yang dilakukan oleh pemerintah juga menyebabkan perlakuan rasisme masih saja sering terjadi,penindakan yang tegas hukum dan sanksi yang berat semestinya diberikan kepada pelaku rasisme,dengan demikian kita bisa kembali menonton pertandingan demi pertandingan yang damai,aman dan tanpa mengkwatirkan lagi rasisme. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun