Mohon tunggu...
Mario Deardo sinaga
Mario Deardo sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diskusi Politik, Bikin Politik Jadi Asik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabinet Prabowo-Gibran, Peluang atau Ancaman Bagi Hubungan Pusat dan Daerah?

2 November 2024   17:49 Diperbarui: 2 November 2024   18:44 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembentukan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden memunculkan berbagai spekulasi tentang arah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Di satu sisi, kombinasi ini dinilai membawa harapan besar karena Gibran, yang berpengalaman sebagai kepala daerah, berpotensi memberikan perspektif lokal yang lebih kuat di tingkat pusat. Di sisi lain, pendekatan sentralistik Prabowo bisa menimbulkan tantangan bagi otonomi daerah jika tidak dikelola dengan cermat.

Keberadaan Gibran, dengan latar belakang kepemimpinan daerah, membuka peluang bagi pemerintah pusat untuk lebih memahami tantangan lokal, terutama dalam hal anggaran dan pembangunan wilayah tertinggal. Namun, kabinet ini perlu berhati-hati agar kebijakan tidak hanya menjadi formalitas yang tampak pro-daerah, tetapi benar-benar diikuti dengan alokasi sumber daya dan kewenangan yang memadai bagi pemerintah daerah.

Kritik juga muncul terkait bagaimana kabinet ini akan mengelola perbedaan pendekatan. Prabowo dikenal dengan gaya kepemimpinan yang top-down dan terstruktur, sementara Gibran cenderung pragmatis dan berorientasi pada kebutuhan lokal. Jika keduanya gagal menemukan keseimbangan, ada kekhawatiran bahwa kabinet ini bisa memperburuk kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah.

Dalam sejarahnya, Indonesia telah melihat banyak kebijakan pusat yang justru terhambat oleh kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan dan dinamika lokal. Situasi ini, jika tidak diantisipasi, dapat terulang kembali di bawah kabinet Prabowo-Gibran. Harapan besar dari kabinet ini adalah terwujudnya pemerintahan yang benar-benar responsif terhadap daerah, tanpa mengabaikan pentingnya otonomi sebagai wujud dari demokrasi yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun