Mohon tunggu...
Alif Muhammad
Alif Muhammad Mohon Tunggu... Editor - Blogger dan Traveller

Menulis dan travelling adalah bagian dari kegiatan sehari-hari. #PenyukaKopi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erick Thohir dan Bueprint 100 Tahun Sepak Bola Indonesia

17 Februari 2023   16:09 Diperbarui: 17 Februari 2023   16:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: CNN Indonesia

Sesuai dengan harapan publik, Erick Thohir pun terpilih sebagai nahkoda baru di PSSI. Perahu sepak bola Indonesia kini ada di tangan sosok yang tepat, demikian komentar dari banyak pengamat.

Di antara salah satu harapan atas sepak bola kita adalah komitmen keseriusan untuk memiliki target jangka panjang, yang bersifat kontinuitas. PSSI lah yang bertanggung jawab untuk merumuskan itu. Selama ini, kita seringkali mengejar target-target jangka pendek. Sebab itu, saatnya kita punya target jangka panjang.

Blueprint 100 Tahun

Salah satu yang menarik, dan patut kita tagih pada kepemimpinan Erick Thohir di PSSI ini, adalah soal rencananya untuk menyusun 'blueprint' 100 tahun sepak bola Indonesia. Erick memiliki alasan yang kuat untuk menyusun blueprint.

Pertama, soal 'continuity'. Seperti disampaikan oleh Erick terkait blueprint 100 tahun sepak bola Indonesia. "Artinya apa? Ada sesuatu continuity yang harus bersamaan. Ini yang kita harapkan juga. Kita harus punya blueprint".

Blueprint sepak bola yang diinginkan oleh Erick Thohir paling tidak berkaca pada sepak bola Jepang. Baginya, Jepang dulu sempat belajar kepada Indonesia. Tapi kemudian saat ini, sepak bola Jepang justru melesat jauh meninggalkan negara-negara Asia lainnya. Bahkan kompetitif di Eropa. Dengan blueprint yang dimilikinya, Jepang konsisten untuk 'berproses', berkomitmen untuk 'continuity'.

Kedua, dengan adanya blueprint yang jelas untuk pengembangan sepak bola Indonesia, maka setiap pemimpin atau nahkoda yang memimpin PSSI bakal memiliki dan mengikuti target-target sesuai yang ada di blueprint. Sehingga ada kesinambungan dari tiap kepemimpinan demi kepemimpinan yang ada. Dalam kata Erick Thohir, kita tidak lagi terpaku pada siapa pemimpinnya, sejauh ia mau menjalankan blueprint 100 tahun sepak bola kita.

Menunggu Realisasi Blueprint 100 Tahun Erick Thohir

Kapan Erick Thohir akan segera menyusun blueprint 100 tahun untuk sepak bola Indonesia? Dalam kesempatan pasca terpilih, Erick berbicara beberapa prioritas pembenahan. Di antaranya soal kualitas kompetisi, kenyamanan dan keamanan untuk suporter dan pemain, kualitas wasit dan penggunaan teknologi untuk mendukung sepak bola. Poin-poin ini tentu menjadi penting mengingat salah satu pemicu KLB ini adalah persoalan tragedi Kanjuruhan, keamanan dan soal kualitas wasit, di samping banyak masalah lainnya.

Tapi Erick juga sudah menyinggung soal blueprint jangka pendek. Dalam merumuskan blueprint, gerak cepat yang akan dilakukannya adalah membuat serasehan dengan melibatkan semua stakeholder sepak bola. Melalui forum itu, pembicaraan atau diskusi sepak bola akan dibentuk ke dalam bentuk klaster-klaster. Sehingga ada kelompok yang fokus membicarakan wasit, kompetisi, stadion, dan lain-lain.

Melalui forum itu, Erick Thohir akan berbagi gagasan besar dan menyatukan visi-misi bersama untuk selanjutnya didiskusikan secara lebih spesifik. Sehingga setiap orang bisa menyumbangkan pikirannya untuk sepak bola Indonesia. Hasil dari diskusi bersama itu akan menjadi blueprint untuk jangka pendek.

Bagaimana dengan perumusan blueprint jangka panjangnya? Saat ini, Erick belum berbicara lebih jauh bagaimana teknis perumusan itu. Tapi paling tidak, Erick Tohir membuka diri untuk membicarakan itu dengan semua pihak, pengamat, ahli, dan semua pihak yang berkepentingan untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

Kita berharap blueprint jangka panjang atau blueprint 100 tahun sepak bola Indonesia dapat segera dirumuskan oleh Erick Thohir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun