Sepak bola kita jangan sampai anti survei. Sebab hanya dengan survei itulah kita mampu menjangkau pikiran publik. Dengan survei, kita memahami tentang apa yang menjadi kehendak dan aspirasi masyarakat" (M. Qodari)Â
"*
Gonjang-ganjing perihal Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan segera dilangsungkan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di awal tahun 2023 nanti, masih terus memunculkan berbagai prediksi dan kejutan-kejutan menarik. Salah satu yang layak untuk ditelaah adalah hasil dua lembaga survei, yakni Polling Institute dan Indikator Politik Indonesia yang menyoal tentang siapa pemimpin ideal PSSI selanjutnya.
Survei ini menunjukkan bahwa ada beberapa nama yang dipercayai oleh masyarakat. Menempati posisi puncak, adalah Erick Thohir yang dianggap mampu membawa PSSI pada kemajuan dan perbaikan demi tercapainya cita-cita sepak bola kita.
Sayangnya, ada beberapa pihak yang hingga saat ini masih saja menolak hasil survei tersebut. Entah penolakan itu didasari oleh apa, tetapi banyak kalangan, utamanya para ahli yang sangat menyayangkan sikap tersebut. Pasalnya, survei menunjukkan tentang bagaimana pikiran publik. Oleh karena itu, temuan riset mestinya menjadi bahan pertimbangan.
Survei dan Aspirasi
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, sepak bola kita jangan sampai anti survei. Sebab hanya dengan survei itulah kita mampu menjangkau pikiran publik. Dengan survei, kita memahami tentang apa yang menjadi kehendak dan aspirasi masyarakat. Pernyatan ini berasal dari sebuah video yang viral tersebar di beberapa grup WhatsApp.
Survei dalam hal ini berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat. Seharusnya, PSSI, pemerintah, serta segenap pihak yang terlibat dalam tata kelola sepak bola kita, harus mampu menerima hasil survei dan tidak memandangnya sebelah mata dengan melihatnya sebagai akumulasi dari aspirasi masyarkat. Harapannya adalah agar aspirasi masyarakat ini betul-betul tertampung dan menjadi salah satu acuan dalam mengambil kebijakan.
Qodari juga menambahkan bahwa, sikap anti survei jika terus dibiarkan, hanya akan mengantarkan kita pada sikap kebal aspirasi. Padahal, tambah Qodari, olahraga (utamanya sepak bola) adalah milik bersama. Sehingga dalam konteks tersebut, para pecinta sepak bola juga sangat penting untuk didengar aspirasinya. "Karena ini olahraga populer, maka harus banyak mendengar dari masyarakat luas", kata M. Qodari.
Sepak bola tanpa suporter apalah jadinya. Ini fakta yang juga harus dimengerti oleh seluruh kita. Maka tentu tak bijak jika hasil survei yang berasal dari jawaban dan aspirasi masyarakat itu dinilai dengan penilaian yang tidak seharusnya.
Syarat Kemajuan