Dari kisah-kisah ini, terlihat jelas bahwa Erick Thohir membeli klub atas dasar kepedulian kepada klub tersebut. Inter Milan dan DC United adalah klub besar tapi mengalami krisis keuangan, dan di situlah Erick hadir dan melakukan pembenahan dan manajemen yang baik hingga akhirnya kedua klub itu mengalami kemajuan.
Di titik ini, Erick Thohir mampu menunjukkan profesionalitas dan kapasitasnya untuk mengelola suatu klub sepak bola yang nyaris rontok dan akhirnya berkembang lebih baik. Sebab itu, dalam kisah-kisah ini Erick Thohir layak disebut sebagai sosok si pembenah, si pengelola yang baik, sehingga sebuah klub bisa bertahan 'from zero to hero'.
Membenahi PSSI, From Zero to Hero
Pengalaman-pengalaman yang sudah teruji ini, yakni kisah-kisah sukses Erick Thohir membenahi klub-klub luar negeri, semakin memperkuat kemungkinan keberhasilannya membenahi PSSI. Saat ini, seperti kita ketahui bersama, PSSI ada di titik terendah. Nyaris publik tidak memiliki 'trust' (kepercayaan) kepada PSSI dan mencurigai segenap pengurus di dalamnya.
Tantangan Erick Thohir tentunya adalah bisakah ia memulai hari baru dan semangat baru bila ia nanti terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Apa yang dimaksud hari baru adalah bahwa ia harus bisa membenahi segala hal yang menyangkut inkompetensi di tubuh PSSI, nirintegritas dan nirprofesionalitas yang ada di dalamnya.
Semua itu tentu masih berupa andaian dan harapan. Tapi harapan itu menjadi semakin kuat, sebab ia -- yakni Erick Thohir -- memiliki rekam jejak yang menarik -- yang terpotret di kisah-kisah di atas -- bahwa ia berhasil membalikkan situasi krisis dan nyaris roboh dari klub-klub yang ditanganinya hingga akhirnya bisa tegak dan berkembang maju.
Itulah nilai plus yang dimiliki oleh Erick Thohir. Sementara nama-nama lain yang juga dirumorkan jadi kandidat Ketua Umum PSSI, tak ada yang 'semeyakinkan' Erick Thohir dalam mengurus sepak bola.
Sebab itu, sudah tepat apa yang menjadi pilihan publik yang mendukung Erick Thohir sebagai nahkoda baru untuk memimpin PSSI ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H