Mohon tunggu...
Mario Baskoro
Mario Baskoro Mohon Tunggu... Jurnalis - Punya Hobi Berpikir

Hampir menyelesaikan pendidikan jurnalisme di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Secara praktis sudah menyusuri jalan jurnalisme sejak SMA dengan bergabung di majalah sekolah. Hampir separuh perkuliahan dihabiskan dengan menyambi sebagai jurnalis untuk mengisi konten laman resmi kampus. Punya pengalaman magang juga di CNN Indonesia.com. Tertarik di bidang sosial, politik, filsafat, dan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perundungan: Alarm Merah Bagi Pendewasaan Sikap Mahasiswa

20 Juli 2017   23:43 Diperbarui: 21 Juli 2017   13:12 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah alarm merah bagi kesehatan akademik perguruan tinggi Indonesia, dimana institusi pendidikan yang seharusnya menjadi fasilitator yang memungkinkan kebebasan dan kenyamanan menuntut ilmu secara universal dan terbuka bagi siapa saja, malah menjadi sumber ketakutan baru yang mengahantui kalangan masyarakat yang sudah sejak lama mengandalkan pendidikan sebagai salah satu parameter pendorong mobilitas sosial dan peningkat taraf hidup.

Perlu adanya akuntabilitas didalam kerjasama antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat agar 'output' karakter mahasiswa tetap dipertahankan sebagai bagian dari poin penting dalam mengukur kualitas dan kredibilitas perguruan tinggi. Ditengah kesibukan tiada ujung pemerintah dalam memodifikasi dan menginovasi konsep dan kurikulum pendidikan, perlu diupayakan pemaksimalan akan kehadiran dan keterlibatan mereka secara terukur dalam penanaman sikap dan etika dikalangan anak muda (dewasa). Dengan cara yang tak terprediksi, pembelokan perilaku sosial juga dapat menjalar kepada yang dewasa. Yang dewasa juga bisa 'rusak' dan juga perlu diarahkan.   

Dapat dibayangkan berapa juta anak muda difabel berpotensi yang kehilangan hal absolutnya untuk memperoleh dan merasakan lingkungan pendidikan yang menjamin kenyamanan dan keselarasan ? Berapa banyak anak muda yang harus bangkit dari keterpurukan psikologis hanya agar memperoleh pengakuan akan keselarasan tersebut ? Jika dalam dunia hukum, kesamaan perlakuan adalah sesuatu yang perlu dijunjung tinggi, mengapa tidak dengan dunia pendidikan ? Indonesia masih seperti bayi yang berjalan dalam hal menjajaki era baru. Era dimana lingkungan paling internal dari dunia pendidikan sekalipun mampu tersentuh tangan demokrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun