Bagaikan 'singa' yang tertidur, lalu bangkit kembali. Itulah gambaran saya tentang timnas Spanyol di Euro 2024, yang tanpa disangka berhasil menjadi juara dan meraih gelar Euro ke 4 setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1. Seperti 'singa yang tertidur', karena La Furia Roja memang 'tertidur' selama 12 tahun dan terakhir kali menjadi juara Euro adalah di tahun 2012. Hingga 12 tahun kemudian di  hari ini, mereka 'bangkit' dan 'bangun' dari tidurnya dengan kembali menjadi juara. Dengan demikian, Morata dkk mengoleksi 4 gelar Euro sekaligus menjadi negara Eropa dengan gelar Euro terbanyak melampaui Jerman yang mengoleksi 3 gelar. Sementara bagi The Three Lions, ini adalah back to back runner-up paling menyakitkan karena di 4 tahun sebelumnya, Harry Kane dkk juga menjadi runner-up.
Membosankan di babak pertama, seru di babak kedua
Di babak kedua, barulah laga berjalan sangat seru. Spanyol mulai mengambil alih permainan. Hasilnya, di menit 47 La Furia Roja berhasil membuka skor melalui Nico Williams dan lagi-lagi hasil dari umpan sang 'wonderkid', Lamine Yamal. Umpan matang Yamal berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Nico yang tanpa kawalan, dan bola menghujam deras ke gawang Jordan Pickford. Semenit berselang, Spanyol nyaris saja menambah keunggulan, namun sayangnya sepakan Dani Olmo di dalam kotak penalti masih melebar. Inggris benar-benar 'diobok-obok' oleh Spanyol di babak kedua ini. Berkali-kali para pemain Spanyol melancarkan serangan sporadis, namun semua peluang masih bisa digagalkan oleh Jordan Pickford. Di menit 61, sang pemain 'terkutuk' Harry Kane ditarik keluar dan digantikan oleh Ollie Watkins yang menjadi pahlawan ketika mengalahkan Belanda di semifinal. Di kubu Spanyol, Oyarzabal masuk menggantikan Alvaro Morata. Dan di menit 70, Inggris memasukkan Cole Palmer menggantikan Kobbie Mainoo. Pergantian jenius dari Gareth 'Gerbang Selatan' Southgate ini akhirnya membuahkan hasil di menit ke 73. Berawal dari umpan Bellingham, Cole Palmer memanfaatkan umpan tersebut dengan melakukan tendangan keras ke pojok yang tidak bisa dijangkau oleh Unai Simon. Skor imbang dan sekaligus ini menjadi gol perdana bagi Cole Palmer. Namun usaha Inggris tetap sia-sia karena dimenit 85 Spanyol berhasil membalikkan keadaan melalui gol Mikel Oyarzabal. Berawal dari kerjasama 'cantik' antara Oyarzabal dengan Cucurella, umpan dari Cucurella tersebut langsung disambar oleh Oyarzabal yang membuat Pickford mati langkah. Sempat dicek oleh VAR, namun gol tetap disahkan. Drama terjadi 1 menit menjelang bubaran. Sundulan Ivan Toney hampir saja memaksa keadaan kembali imbang, namun Dani Olmo yang berada di depan gawang berhasil melakukan 'clearance' dengan sangat baik. Skor 2-1 untuk Spanyol akhirnya bertahan hingga laga usai. Spanyol keluar sebagai juara dan meraih gelar Euro ke 4. Sementara itu bagi Inggris, ini merupakan kali kedua beruntun The Three Lions menjadi runner-up, setelah di Euro 2020 mereka juga menjadi runner-up. Dan bisa dibilang, 'kutukan' Harry Kane memang sangat nyata dan masih berlanjut.
Lamine Yamal dinobatkan sebagai pemain muda terbaikÂ
'Kutukan' Harry Kane yang (masih) berlanjut
Selamat untuk timnas Spanyol atas gelar Euro yang keempat. Dan tetap semangat untuk timnas Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H