Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

MotoGP24 Italia: Bagnaia Menang Di 'Rumah Sendiri', Martin 'Tertikung' Di Lap Terakhir

3 Juni 2024   12:25 Diperbarui: 3 Juni 2024   12:48 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecco Bagnaia kembali memenangi balapan 2 kali beruntun,kali ini di Sirkuit Mugello, Italia. Sumber: getty images (MARCO BERTORELLO)

Francesco 'Pecco' Bagnaia kembali 'menggila' dengan menjadi pemenang di MotoGP race ke 7. Setelah sebelumnya Bagnaia juga menang di race ke 6 yang diselenggarakan di sirkuit Catalunya, kemarin di race ke 7 dia memenangi balapan di 'rumahnya sendiri', yaitu di Sirkuit Mugello, Italia. Dua pembalap yang mendampinginya di podium adalah Enea Bastiannini di posisi kedua dan Jorge 'Martinator' Martin di posisi ketiga. Di balapan ke 7 ini, justru Martin yang sangat tidak beruntung. Karena di lap terakhir dan mendekati garis finish, dia yang dari awal berada di posisi 2 harus 'tertikung' oleh Bastiannini dan merelakan posisi keduanya tersebut. Alhasil, Martin turun ke posisi 3.

Balapan yang membosankan dan Ducati kembali menjadi pemenangnya

Bagnaia, Bastiannini, & Martin di podium Sirkuit Mugello. Sumber: getty images (MARCO BERTORELLO)
Bagnaia, Bastiannini, & Martin di podium Sirkuit Mugello. Sumber: getty images (MARCO BERTORELLO)
Tampil di kandang sendiri, Pecco langsung tancap gas dan berada di posisi pertama. Di Starting  Grid, dia berada di posisi kedua dibawah Martin. Sementara itu, Martin membuntuti dan berusaha menempel ketat Bagnaia. Bastiannini yang juga main di 'rumah sendiri' tampil begitu semangat dan menempati posisi 3, sama seperti di starting grid, dan ditempel ketat oleh Marc Marquez yang berada di posisi 4. Balapan di seri ke 7 ini justru berjalan membosankan dan monoton, karena jarak para rider yang cukup lumayan jauh dan minim terjadinya saling overtake. Hanya pertarungan Marquez dengan Bastiannini saja yang terbilang cukup seru. Sementara itu Martin yang berusaha menempel ketat dan berusaha untuk menyalip Bagnaia harus gigit jari, karena Bagnaia memperlebar jarak sangat jauh sekali, yaitu 1 detik. Ketika memasuki lap ke 6, Marquez sempat berhasil menyalip Bastiannini. Namun, ketika tinggal menyisakan 2 lap, Marquez lengah dan dengan mudahnya Bastiannini mengambil alih posisi 3 milik Marquez. Hal yang tak terduga pun terjadi di lap terakhir menuju garis finish. Martin yang sejak awal berada di posisi 2, tiba-tiba saja 'ditikung' oleh Batiannini di sektor terakhir. Alhasil, Bastiannini lah yang berada di posisi 2 sementara Martin harus rela berada di posisi ke 3. Bagnaia kembali memenangi balapan untuk kedua kalinya. Dan kemenangan ini terasa sangat spesial bagi 'Pecco', karena bermaindi negara asalnya dan terlebih disaksikan oleh banyak penggemarnya. 

'Tertikung' di lap terakhir dan jarak poin di klasemen yang mulai ketat

Martin dan Bastiannini. Sumber: getty images (MARCO BERTORELLO)
Martin dan Bastiannini. Sumber: getty images (MARCO BERTORELLO)
Nasin tragis dialami oleh Martin yang diluar dugaan 'tertikung' di lap terakhir balapan dan lebih sedihnya lagi itu terjadi saat mendekati garis finish. Martin yang dari lap awal hingga menuju akhir selalu berada di posisi 2, harus merelakan posisinya 'ditikung' oleh Bastiannini. Tentu Martin setelah balapan tersebut merasa kecewa dan kesal. Begitu juga dengan raut wajah para staff di tim Ducati Pramac yang seakan tak percaya hal tersebut terjadi. Dengan hasil ini, Martin masih memimpin di puncak klasemen dengan 175 poin. Namun, selisih poin dengan Bagnaia yang berada di posisi kedua mulai terkikis menjadi 18 poin, setelah sebelumnya memiliki selisih 30-an poin. Tentu ini menjadi alarm berbahaya bagi Jorge Martin yang bertekad ingin menjadi juara MotoGP. Jika Jorge Martin tidak segera berbenah dan lengah, maka bisa saja puncak klasemen diambil alih oleh Bagnaia. Semoga saja Martin bisa bangkit di race ke 8 yang akan berlangsung tanggal 30 Juni di Assen, Belanda.

Kemenangan kedua secara beruntun oleh Bagnaia, dan nasib sial Martin yang 'tertikung' di lap terakhir. Menarik untuk ditunggu apakah posisi puncak klasemen yang ditempati oleh Martin juga akan 'ditikung' oleh Bagnaia, ataukah Martin akan bangkit dan mempertahankan puncak klasemen. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun