Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Old Trafford: Dulu Theater of Dream, Sekarang Theater of Comedy

13 Mei 2024   19:50 Diperbarui: 13 Mei 2024   20:06 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Sir Alex Ferguson yang dibangun di halaman depan Old Trafford. Sumber: getty images (Nick Potts)

Sebelum saya menulis topik yang satu ini lebih jauh, izinkan saya untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya bagi fans MU di Indonesia. Karena apa yang akan saya sampaikan di artikel ini adalah fakta yang benar-benar nyata adanya. Sebenarnya saya tidak mau menulis topik ini, tapi karena MU 'lawak'-nya sudah benar-benar tidak terbendung, maka saya jadi 'gatal' ingin menuliskan topik ini. Selamat menikmati dan semoga bermanfaat.

Siapa yang tidak tahu tentang stadion Old Trafford? Bagi pecinta sepakbola mancanegara, khususnya fans garis keras Manchester United pasti sudah tidak asing dengan stadion ini. Ya, stadion yang berdiri sejak 19 Februari tahun 1910 ini adalah stadion kebanggaan Manchester United dan berusia 114 tahun. Sangat tua sekali bukan? 

Meski begitu, stadion Old Trafford yang berkapasitas 74.310 tempat duduk ini menjadi saksi kejayaan Setan Merah, terutama saat era kepelatihan Sir Alex Ferguson dari mulai tahun 1990 hingga 2013. Di stadion ini pulalah banyak nama besar yang berlaga di stadion ini, seperti Eric Cantona, Ruud Van Nistelrooy, Fabien Barthez, hingga Crsitiano Ronaldo. Karena di era Sir Alex Ferguson lah, MU menjadi tim paling ditakuti pada masanya dan terlebih ketika tampil di kandang sendiri, mereka selalu memang dan hampir tanpa kekalahan. 

Itulah mengapa Old Trafford dulunya dianggap 'angker' dan dijuluki 'Theater Of Dreams'. Namun, setelah Alex Ferguson pensiun dan tidak menjadi pelatih MU di tahun 2013, seolah-olah Old Trafford kehilangan magisnya sebagai stadion angker bagi MU. Tak hanya itu, bahkan MU pun juga seperti kembali ke 'setelan pabrik' dengan berkali-kali berganti pelatih dari David Moyes, Jose Mourinho, hingga sekarang Erik Ten Hag. 

Selain itu, prestasi MU sepeninggal SAF juga mulai berkurang, terlebih saat ini di tangan Erik Ten Hag. MU seringkali mengalami kekalahan di Old Trafford, baik dengan skor tipis maupun skor telak. Dan mungkin sudah bisa dibilang jika julukan Old Trafford sebagai Theater of Dreams berubah menjadi 'Theater of Comedy'.

Kekalahan terbanyak di Old Trafford sepeninggal SAF dan sering alami kebanjiran

Patung Sir Alex Ferguson yang dibangun di halaman depan Old Trafford. Sumber: getty images (Nick Potts)
Patung Sir Alex Ferguson yang dibangun di halaman depan Old Trafford. Sumber: getty images (Nick Potts)
Saat era kepelatihan Sir Alex Ferguson yang berlangsung selama 23 tahun, MU hanya 34 kali mengalami kekalahan di kandang sendiri. Namun setelah era SAF berakhir, tercatat MU sudah lebih dari 40 kali mengalami kekalahan di Old Trafford. Dan yang lebih parah, adalah ketika saat ini berada di era kepelatihan Erik Ten Hag.

 Pelatih asal Belanda yang menukangi Setan Merah sejak tahun 2022 itu bahkan sudah membuat rekor yang sangat 'memalukan' bagi MU tatkala berlaga di Old Trafford. Tim yang dulunya tidak pernah menang di Old Trafford seperti Galatasaray, Bournemouth, hingga Copenhagen pun akhirnya bisa menang di stadion ini. 

Bahkan Liverpool dan Manchester City pernah menang besar di stadion Old Trafford setelah penisunnya SAF. Faktor mentalitas pemain dan skill bermainnya pun sangat jauh berbeda di era Ferguson. 

Banyak pemain yang sekrang lebih mengandalkan ego dan pamer ketimbang mengedepankan kerjasama tim dan juga soliditas. Tak heran Jika Cristiano Ronaldo, David De Gea, dan Jadon Sancho lebih memilih pergi dari tim ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun