Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tim Thomas & Uber Indonesia Lolos ke Semifinal

4 Mei 2024   08:16 Diperbarui: 4 Mei 2024   08:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter tim Uber Indonesia. Sumber: getty images (WANG ZHAO).

Tim Bulutangkis Indonesia putra dan putri memastikan diri lolos ke semifinal Thomas & Uber Cup 2024 setelah mengalahkan lawan masing-masing, Thailand (Uber) & dan Korsel (Thomas). Untuk Uber, secara mengejutkan mereka berhasil mengalahkan Thailand dengan skor telak 3-0, dengan Ester Nurumi Tri Wardoyo sebagai penentu kemenangan. Sementara itu Tim Thomas Indonesia dengan susah payah berhasil mengalahkan Korsel dengan skor 3-1, dan penentu kemenangannya adalah pasangan ganda putra gado-gado, Fajar Alfian & Daniel Marthin. Bagi Tim Thomas Indonesia, sudah hal yang biasa jika mereka selalu berhasil mencapai babak semifinal. Tapi bagi Tim Uber Indonesia, ini adalah capaian yang sangat luar biasa dan istimewa karena mereka akhirnya bisa kembali lagi ke semifinal setelah 14 tahun. Di babak semifinal nanti, Tim putri Indonesia akan menghadapi Korsel sementara tim putra akan menghadapi Taipei.

Gregoria 'pecah telor' melawan Intanon, Uber Indonesia kalahkan Thailand dan hadapi Korsel di semifinal

Gregoria 'Jorji' Mariska yang akhirnya 'pecah telor' melawan Ratchanok Intanon. Sumber: getty images (Shi Tang)
Gregoria 'Jorji' Mariska yang akhirnya 'pecah telor' melawan Ratchanok Intanon. Sumber: getty images (Shi Tang)
Diluar dugaan, tim Uber Indonesia berhasil menang atas Thailand dengan skor telak 3-0. Dan ada 2 hal yang sangat penting yang menentukan langkah Uber Indonesia melaju ke semifinal. Pertama, kemenangan Gregoria 'Jorji' atas Ratchanok Intanon. Ini adalah pertemuan yang ke 9 Gregoria dengan tunggal putri Thailand tersebut. Dari 8 pertemuan sebelumnya, Gregoria selalu kalah saat berjumpa dengan Intanon. Namun, progres dan perkembangan permainan Jorji yang sangat pesat membuat dia sangat percaya diri melawan Intanon yang dulunya pernah menjadi peringkat 1 dunia. Melalui perjuangan yang begitu keras, akhirnya Jorji sanggup mengalahkan Intanon hanya 2 set saja, dengan skor 22-20 & 21-18. Ini adalah faktor dan kunci pertama bagi tim putri Indonesia. Di pertandingan selanjutnya, Apri-Fadia juga menang mudah melawan Jongkolphan-Rawinda dengan 2 set langsung dan memperbesar keunggulan menjadi 2-0. Hal yang kedua adalah, pertandingan penentu antara Ester Wardoyo melawan Supanida Kathetong. Ester masih berusia 18 tahun, sementara Supanida berusia 26 tahun. Tentu ini tidak mudah bagi Ester untuk mengalahkan Supanida dengan mudah. Ester yang sebenarnya sudah kelelahan di laga fase grup terakhir melawan Jepang, berusaha tetap tampil maksimal. Set pertama, Ester harus kalah dengan skor 18-21. Namun di set 2 & 3, Ester tampil luar biasa dengan membalikkan keadaan dan mengalahkan Supanida dengan skor yang identik, 21-19 - 21-19. Luar biasa, akhirnya Ester bisa menjadi penentu kemenangan dan kelolosan tim Uber Indonesia ke semifinal. Dan di semifinal nanti, Indonesia akan berhadapan dengan Korsel. Beruntung bagi tim Uber Indonesia, karena tunggal putri Korsel unggulan yang saat ini berada di perigkat 1 dunia, An Se-young, tidak dimainkan karena sedang sakit. Sebagai gantinya, Korsel menurunkan Sim Yu Jin. Tentu, ini akan menjadi hal yang sangat mudah bagi tim Uber Indonesia untuk lolos ke final. Bisa menang 3-0, atau mungkin dengan skor 3-1. Karena yang paling berat hanya di sektor ganda putri, Baek Ha-na & Lee So-hee. Tapi jika tim Uber Indonesia bisa fokus dan tampil ngotot, bukan hal yang mustahil mereka akan bisa dengan mudah mengalahkan Korsel 3-0 dan melaju ke final.

Suporter tim Uber Indonesia. Sumber: getty images (WANG ZHAO).
Suporter tim Uber Indonesia. Sumber: getty images (WANG ZHAO).

Tim Thomas Indonesia susah payah kalahkan Korsel dan hadapi Taipei di semifinal

Fajar-Daniel yang menjadi penentu kemangan Tim Thomas Indonesia. Sumber: getty images (Shi Tang)
Fajar-Daniel yang menjadi penentu kemangan Tim Thomas Indonesia. Sumber: getty images (Shi Tang)
Tim Thomas Indonesia juga berhasil mengalahkan Korsel dan lolos ke semifinal. Namun, di laga ini Tim Thomas Indonesia benar-benar penuh perjuangan dan susah payah mengalahkan Korsel dengan skor 3-1. Ginting yang menjadi tunggal putra pertama menghadapi Jeon Hyeok-Jin yang di fase grup hampir saja mengalahkan tunggal putra unggulan China, Shi Yuqi. Ini adalah pertemuan ketiga Ginting dengan Jeon Hyeok-jin, dan terakhir kali bertemu di tahun 2016 dimana Jeon mengalahkan Ginting. Tentu saja bukan hal yang mudah bagi Ginting untuk mengalahkannya. Benar saja, Ginting kalah di set pertama dengan skor 14-21. Namun di set 2 & 3, Ginting mulai bangkit dan menyudahi perlawanan dengan skor kembar, 21-16 & 21-16. Di pertandingan kedua, ada BaKri (Bagas-Fikri) yang menghadapi ganda putra rank 3 dunia, Seo Seung-jae & Kang Min-hyuk. Tentu laga ini yang paling berat. Dan benar saja di laga kedua ini BaKri kalah 2 set langsung dengan skor 15-21 & 12-21. Di laga ketiga, Jonatan diwajibkan menang dengan menghadapi Cho Gyeon-yop. Sama seperti Ginting, Jojo juga berhasil mengalahkan Cho Gyeon-yop dengan rubber set. Dan steelah pertandingan selesai, Jojo kembali melakukan selebrasi ala Prannoy H.S. Indonesia berbalik unggul 2-1. Dan yang menjadi penentu kemangan Thomas Indonesia atas Korsel adalah pasangan ganda putra gado-gado, Fajar Alfian & Daniel Marthin. Fajar-Daniel juga menghadapi ganda putra Korsel gado-gado, Ki Dong-ju dan Kim Won-ho. Dan benar saja, laga ini menjadi laga yang begitu mudah karena Fajar & Daniel sama-sama tipikal pemain yang 'bersih' dan ngotot. Dengan tetap fokus dan minim error, Fajar-Daniel berhasil mengalahkan ganda gado-gado Korsel tersebut 2 set langsung, 21-12 & 21-13. Tim Thomas Indonesia melaju ke semifinal dan akan menghadapi tim kuda hitam, Taipei yang secara mengejutkan dan luar biasa berhasil mengalahkan Denmark dengan skor 3-1. Tentu ini akan menjadi laga yang berat bagi tim putra Indonesia, mengingat Taipei di sektor tunggal dan ganda putra sedang on fire dan bagus-bagusnya. Dan ini merupakan kali pertama tim Thomas Taipei lolos ke semifinal. Jadi, semoga saja Tim Thomas Indonesia bisa hati-hati dan fokus jika ingin mengalahkan tim Thomas Taipei. 

Tim Uber Indonesia mengukir sejarah dengan kembali lolos ke semifinal setelah 14 tahun sejak 2010, dan tim Thomas berpeluang untuk kembali lagi ke final. Namun tentu saja hal tersebut tidaklah mudah, karena lawan mereka masing-masing tidak bisa dianggap remeh. Butuh perjuangan yang begitu keras dan mental baja untuk tim Uber mengalahkan Korsel dan tim Thomas mengalahkan Taipei. Jika bertanding dengan penuh fokus dan hati-hati, niscaya tim Uber & Thomas Indonesia akan sama-sama melaju ke final Thomas & Uber Cup 2024. Semangat Tim Thomas & Uber Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun