Terlepas dari kinerja wasit dan staff VAR yang 3 kali merugikan Garuda Muda semalam, namun segi permainan timnas Indonesia U-23 memang masih jauh diatas timnas Uzbekistan. Kalah postur badan, strategi permainan, hingga build up serangan. Berkali-kali, pemain lokal seperti Sananta dan lainnya kalah berduel dengan para pemain Uzbekistan di udara maupun kecepatan.Â
Selain itu, pressing super ketat yang diterapkan para pemain Uzbekistan membuat para pemain Indonesia 'mati kutu' dan kesulitan mengembangkan permainan dan bahkan kesulitan menembus pertahanan Uzbekistan. Beberapa kali juga para pemain Garuda Muda selalu salah passing dan terlihat panik. Kondisi seperti ini memang harus lebih diperbaiki lagi dan dibenahi. Para pemain Uzbekistan juga menggempur habis-habisan pertahanan Indonesia dari babak bertama hingga babak kedua sepanjang pertandingan. Namun, tercatat 6 peluang Uzbekistan digagalkan oleh tiang dan mistar gawang.Â
Andai saja 2 komponen penting itu tidak berperan penting, Indonesia sudah dibantai dan kalah dengan skor 7-0. Meski begitu, Pratama Arhan dkk tidak terlalu buruk dalam bermain dan sudah menunjukkan perjuangan yang bagus. Sampai semifinal saja sudah bangga, sebuah prestasi yang luar biasa bagi timnas Indonesia era kepelatihan STY. Dan perjuangan Garuda Muda masih belum habis, masih ada perebutan tempat ketiga dan jika Indonesia berhasil juara 3, Nathan Tjoe-A-On dkk berhak lolos ke Olimpiade Paris 2024.Â
Tegakkan kepalamu, Garuda Muda. Kalian sudah membuat bangga seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan kalian layak mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya. Tetap fokus dan tetap semangat, masih ada harapan untuk menjadi juara 3 dan masih ada harapan untuk lolos ke Olimpiade. Salam Olahraga!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H