Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Invincible S2: Semakin Sadis & Semakin Seru

27 April 2024   21:38 Diperbarui: 27 April 2024   21:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nolan Grayson a.k.a Omni-Man. Sumber: The Movie Database (Troy Barnes)

Bagi yang mengikuti serial Invincible season 1 yang rilis di tahun 2021, pasti sudah mengerti dan paham alur cerita dan konflik yang ada secara keseluruhan. Di season 1, Omni-Man menjadi karakter antagonis utama, yang sekaligus adalah ayah dari Mark Grayson a.k.a Invincible. Bahkan di episode terakhir season 1 terjadi pertarungan sengit nan sadis antara ayah dan anak tersebut. Dan pertarunagn diemanangkan oleh Nolan Grayson a.k.a Omni-Man. 

Di season 2, Omni-Man tidak begitu mendapatkan porsi yang besar, dan hanya muncul sealama 3 episode saja. Dan di season 2 ini, Omni-Man bukan lagi penjahat, meskipun sebagian penonton sudah sangat emosi dengan karakter yang satu ini. Di season 2 ini pula, justru Invincible yang menjadi karakter utamanya dan selalu mendapatkan peran yang begitu besar. Karakter antagonis di season 2 ini tidak hanya satu, melainkan berganti-ganti dan selalu memiliki peran yang besar. Dan villain di season 2 ini sebagian besar adalah bangsa planet Viltrumite, planet asal Nolan Grayson. Dibanding season 1, season 2 ini lebih menghadirkan konflik yang begitu rumit.

Adegan perkelahian yang semakin sadis dan sajian konflik yang semakin seru dan rumit

Mark Grayson a.k.a Invincible. Sumber: The Movie Database.
Mark Grayson a.k.a Invincible. Sumber: The Movie Database.
Seperti yang saya katakan di awal, banyak konflik di season 2 yang benar-benar semakin seru dan rumit. Bahkan, lebih seru dan rumit dari season 1. Dari mulai konflik percintaan, keluarga, hingga konflik antar karakter. Dimulai dari konflik percintaan, seperti yang diketahui, pada season 1 Mark Grayson berpacaran dengan Amber. Padahal, ada Eve yang juga menyukai Mark. Namun, konflik percintaan di season 1 ini hanya brfokus pada hubungan Mark dan Amber saja. Sementara di season 2, hubungan Mark dan Amber mengalami pasang surut dan sering terjadi konflik. Itu dikarenakan Mark yang selalu sibuk mendadak memenuhi panggilan tugasnya sebagai pahlawan, dan Eve yang mulai menunjukkan rasa cemburunya pada Mark. 

Hubungan Mark dan Amber yang penuh pasang surut ini akhirnya harus berakhir meski masih menggantung. Dan Eve di episode terakhir akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Mark, meski Mark masih dilema. Menarik untuk ditunggu season 3 nanti, apakah terjadi cinta segitiga antara Mark, Amber, dan Eve, atau justru Mark benar-benar putus dengan Amber dan memutuskan untuk menjalim cinta dengan Eve. 

Sementara itu untuk konflik keluarga, akhirnya Mark dan Nolan ke,bali bertemu di episode 4. Mereka bertemu di planet Thraxa, planet yang dihuni leh alien berbentuk belalang. Di planet inilah Nolan tingga setelah perseteruannya dengan sang istri dan anaknya, Mark. Dan konflik diantara keduanya juga masih sangat seru, meski Nolan sudah berusaha menunjukkan rasa penyesalannya terhadap Mark. Dan Mark di planet ini pun dikejutkan dengan hadirnya seorang ibu tiri sekaligus adik tiri. 

Konflik keluarga tersebut semakin runyam dan memanas tatkala Mark membawa adik tirinya, Oliver yang masih bayi ke rumahnya. Ibunya sempat tidak mau menerima, namun akhirnya menerima Oliver dengan tulus. Nolan Grayson di season 2 ini juga semakin tidak berdaya karena disiksa dan dipenjara oleh kaumnya sendiri. Sementara untuk konflik per karakter, juga tersaji begitu seru karena karakter antagonisnya berbeda beda tiap episode. Dan sebagian besar karakter antagonisnya adalah kaum Viltrumite. Semoga saja season 3 nanti konfliknya semakin panas dan semakin membuat penonton gemas. Bagi yang mengikuti dari season 1, pasti banyak yang ngilu dan merinding karena banyak sekali adegan perkelahian dan pertarungan yang begitu sadis. Ada adegan usus terburai, kepala terpenggal, darah yang mengucur, hingga adegan berdarah-darah lainnya. 

Di season 2, adegan sadis ini seolah-olah benar-benar semakin banyak dan semakin membuat ngilu dan merinding. Memang sebaiknya serial Invincible ini dibuat animasi saja, karena jika dibuat live action dengan menampilkan adegan gore yang sadis tersebut tidak hanya membuat penonton ngilu, tapi juga mual serta muntah. Meski sadis dan brutal serta menyajikan konflik yang menguras emosi, namun secara keseluruhan Invincible season 2 ini benar-benar bagus dan menarik.

Peran Omni-Man yang tidak begitu banyak dan porsi penampilan yang singkat

Nolan Grayson a.k.a Omni-Man. Sumber: The Movie Database (Troy Barnes)
Nolan Grayson a.k.a Omni-Man. Sumber: The Movie Database (Troy Barnes)
Dibanding season 1 dimana Omni-Man menjadi villain utama dan mendapatkan porsi penampilan yang banyak, di season 2 ini Omni-Man hanya tampil selama 3 episode saja dan tidak begitu banyak memiliki peran yang begitu besar. Dan sepertinya, Omni-Man di season 2 ini sudah bukan lagi menjadi karakter antagonis, melainkan akan berubah menjadi protagonis. Terlihat di adegan post credit di episode terakhir, Omni-Man yang dipenjara dan berbincang telepati dengan Allen, mengungkapkan bahwa dia sangat merindukan istrinya. Hal ini juga patut ditunggu di season 3 nanti, apakah Nolan Grayson a.k.a Omni-Man akan berubah menjadi abik atau tetap akan menjadi karakter yang jahat. Semoga saja peran Omni-Man di season 3 nanti tidak singkat lagi dan mendapatkan peran yang besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun