Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Klopp dan Guardiola, Persaingan "Indah" di EPL yang Segera Berakhir

14 Maret 2024   08:57 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:18 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Sumber: getty images (Michael Regan)

Sepakbola tidak hanya menyajikan duel seru antar kesebelasan dan juga duel para pemain hebat, namun juga menyajikan duel pelatih hebat.

Duel pelatih hebat menyajikan persaingan sengit dalam meracik strategi, merotasi pemain, dan juga memainkan taktik.

Dan duel pelatih hebat pastinya akan mempertontonkan pertandingan sepakbola yang sangat menarik dan super seru karena saling adu serangan dan saling adu strategi antar kedua tim.

Ada beberapa duel pelatih hebat yang tersaji di abad 21 ini, dan salah satunya ada di EPL.

Dua pelatih hebat tersebut adalah Jurgen Klopp dan Pep Guardiola.

Kehadiran Klopp di Liverpool sejak 2015 dan Pep di Manchester City sejak 2016 memberikan warna baru bagi EPL, khususnya atmoster pertandingan Liverpool kontra Manchester City.

Semenjak kehadiran 2 pelatih jenius ini, pertandingan Liverpool melawan Manchester City selalu berjalan super seru dan menarik serta menjadi pertandingan yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya.

Walaupun berstatus sebagai rival, namun persaingan kedua pelatih ini justru terbilang sangat 'indah' dan ramah sekali.

Keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan setiap pertandingan usai. Bahkan kedua kesebalasan pun juga selalu memperlihatkan keakraban setelah pertandingan usai.

Sungguh sangat terharu dan senang jika melihat persaingan indah dan adem ayem seperti ini.

Namun, persaingan 'indah' Klopp dan Guardiola di EPL yang sudah berjalan 8 musim ini akan segera berakhir di musim depan, karena salah satu dari mereka berdua akan hengkang.

Dan dia adalah Jurgen Klopp, yang memang memutuskan untuk hengkang atau istirahat di akhir musim 2023-24 ini.

Dan pastinya, musim depan dan yang akan datang atmosfer pertandingan Liverpool vs Manchester City tidak akan sama lagi dan cenderung akan berbeda.

Pertama kali bertemu di Bundesliga

Pep dan Klopp saat masih melatih di Bundesliga. Sumber: getty images (A. Hassenstein)
Pep dan Klopp saat masih melatih di Bundesliga. Sumber: getty images (A. Hassenstein)

Sebelum bertemu di EPL, Pep dan Klopp pertama kali bertemu ketika keduanya masih melatih di Bundesliga, Klopp dengan Dortmund dan Pep dengan Bayern Munchen.

Klopp melatih Dortmund selama 8 musim (2008-2015), sementara Pep melatih Munchen selama 4 musim (2013 & 2016).

Namun, pertarungan dan persaingan kedua pelatih ini di Bundesliga jarang sekali tersorot oleh media.

Dan ketika mereka berdua berada di EPL dengan jarak 1 tahun (Pep 2016 & Klopp 2015), barulah persaingan keduanya disorot media dan menghadirkan rivalitas yang sangat menarik dan sangat seru.

Ketika Liverpool dan Manchester City bertemu di era kedua pelatih jenius ini, pertandingannya selalu berjalan menarik dan selalu ditunggu-tunggu oleh pecinta sepakbola seluruh dunia.

Itu karena kedua tim yang dilatih oleh dua pelatih hebat dan jenius ini mempertontonkan sepak bola indah, dengan sejuta taktik dan strategi permainan yang sangat apik dan mengagumkan.

Mungkin saat di Bundesliga, pertandingan Dortmund vs Munchen di era Pep dan Klopp juga seperti Liverpool dan Manchester City, namun vibes-nya tidak seseru EPL.

Selama 8 musim bersaing di EPL dan 4 musim di Bundesliga, Pep dan Klopp sudah 30 kali bertemu dan Klopp unggul dengan 12 kemenangan sementara Pep hanya 11 kali menang dari Klopp.

Dan bisa dibilang, Klopp adalah rival terberat bagi Pep Guardiola. Tapi jika soal jumlah trofi, Pep unggul jauh dari Klopp.

Meski begitu, persaingan dan rivalitas kedua pelatih ini sangatlah layak dinobatkan sebagai rivalitas terindah dan terbaik sepanjang masa.

Persaingan indah di EPL selama 9 musim yang segera berakhir di musim ini

Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Sumber: getty images (Michael Regan)
Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Sumber: getty images (Michael Regan)
Pep dan Klopp memang membuat atmosfer EPL menjadi lebih berwarna dan menarik. Begitu pula dalam persaingan indah mereka berdua yang sudah berjalan selama 9 musim.

Namun, di musim depan dan seterusnya, kita tidak akan lagi melihat salah satu dari mereka di pertandingan Liverpool vs Manchester City.

Klopp akan pergi dari Liverpool akhir musim ini, dan entah apakah dia akan istirahat dulu atau tetap melatih di klub yang baru.

Pastinya dengan hengkangnya Klopp dari EPL dan Liverpool akan membuat atmosfer EPL tidak lagi sama dan mungkin tak akan seru lagi. Terutama pertandingan The Reds vs The Citizen yang selalu dinanti-nanti setiap tahunnya.

Dan akan terasa hambar jika Pep juga memutuskan untuk hengkang dari Manchester City. Jika Pep juga hengkang, maka sudah pasti EPL tidak akan lagi menyajikan duel dua pelatih jenius dan terbaik

EPL musim depan dan musim-musim selanjutnya juga pastinya akan tidak menarik lagi tanpa kehadiran Pep dan Klopp. Tapi, sudah seharusnya hal ini diterima.

Toh, jika Pep dan Klopp sama-sama hengkang, keduanya pasti akan bertemu lagi entah di liga mana yang akan mereka tempati nantinya.

Dan berharap saja semoga EPL tetap menarik dan seru di musim-musim yang akan datang, meskipun sudah tidak ada Jurgen Klopp dan semisal juga tanpa Guardiola.

Pep Guardiola dan Jurgen Klopp memang dua pelatih yang sangat jenius dengan segala taktik yang bervariasi.

Persaingan keduanya memang selalu berjalan seru namun selalu terlihat adem-ayem dan akrab sekali.

Namun persaingan 'indah' keduanya di EPL yang sudah berjalan 9 musim akan segera berakhir di musim ini.

Walau begitu, kita harus menghargai dan menerima kenyataan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun